LIGO.ID – Jamaah Tabligh cluster Ijtima Dunia mulai dilakukan pemeriksaan Rapid Test dan diisolasi di Gedung Mess Haji Gorontalo. Menyusul munculnya kasus pertama Coronavirus yang terjadi di gorontalo dari kalangan Jamaah Tabligh Akbar pertengahan maret kemarin di Gowa Sulawesi Selatan.
Dari keterangan Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Gorontalo, Sumarwoto, sesuai keputusan rapat tertutup oleh Gubernur bersama Kepala-kepala Daerah dan unsur Forkopimda, semua Jamaah Tabligh yang ikuti Ijtima Dunia di Gowa harus dikarantina.
“Setelah Gubernur rapat dengan Pimpinan Daerah dan Forkopimda, itu kesimpulannya kita segera memutus mata rantai Penyebaran virus ini, dengan melakukan karantina dan Pemeriksaan, bagi 300 Jamaah yang telah terdata.” ujarnya saat diwawancarai di Mess Haji. Jumat (10/04).
Karantina ini, lanjut Sumarwoto, akan dilakukan selama 14 hari kedepan, dan juga akan dilakukan pemisahan bagi perempuan dan laki-laki, termasuk yang sudah ada hasil pemeriksaan dan yang belum ada hasilnya.
“Mereka akan di isolasi disini selama 14 hari, mereka semua diperiksa dengan Rapid tes, mereka juga dipisahkan, yang perempuan dan laki-laki, yang sudah negatif dan positif Rapid Tes juga dipisahkan.” lanjutnya.
Sementara itu, Agus Laingo selaku salah satu Jamaah yang menjalani Tes tersebut menjelaskan, Jamaah yang terpapar itu, tidak menggangu aktifitas dakwah yang mereka jalankan, karena mereka melakukannya sesuai prosedur kesehatan yang dianjurkan Pemerintah.
“Terpaparnya beliau, itu tidak ada sangkut pautnya dengan pergerakan dakwah di markas Almarhama Siendeng, pelaksanaan dakwah juga sudah sesuai protokol kesehatan yang dianjurkan Pemerintah, Dakwah dilakukan di dalam rumah masing-masing.” bantah Agus.
Agus juga menegaskan bahwa, orang yang terpapar Covid-19 itu, bukan dari kelompok mereka.
“Yang dari Gowa itu bukan dari Markas Kebun Jeruk, maupun dari Siendeng, jadi kita disini dengan teman-teman Jamaah untuk melakukan Rapid Test untuk mencegah penyebaran virus Corona.” tandasnya. (ed/ss)
Komentar