Gorut – ligo.id – Pemkab Gorontalo Utara menggelar rapat koordinasi dan evaluasi penyaluran bansos di daerah, melibatkan Dinas Sosial dan para tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK).
selain mengevaluasi, Pemkab Gorut juga akan memperketat penyaluran bantuan sosial (bansos).
“penyaluran bansos kita awasi ketat mengingat banyaknya keluhan masyarakat terhadap penyaluran bantuan pangan non tunai (BNPT) tersebut terkait kualitas bahan pokok yang diterima,” ucap Sekretaris Daerah Gorontalo Utara, Ridwan Yasin. Rabu (10/3/21).
Ridwan juga mengatakan, akan melakukan validasi data penerima bansos sekaligus meninjau keberadaan e-warung dan pemasok atau distributor barang.
Mengingat keluhan masyarakat ada di tingkat itu, yaitu kualitas barang yang diterima dari e-warung tidak sesuai harapan masyarakat penerima. Sementara e-warung menerima pasokan dari pihak distributor.
Hal yang paling banyak dikeluhkan yaitu kualitas beras, telur, ikan juga sayur.
“kita akan mengecek langsung kualitas bahan yang akan disalurkan ke masyarakat. beras harus kualitas super, ikan pun wajib segar, telur jangan ada yang busuk. jika ikan kering, harus yang kualitas super,” kata Ridwan.
Ridwan menegaskan pihak distributor dan e-warung harus paham dengan syarat bahan pokok yang akan disalurkan.
“jangan hanya mengejar keuntungan lebih terus merugikan masyarakat,” tegas Ridwan.
Berdasarkan data yang dihimpun total penerima bansos sembako senilai Rp200 ribu untuk Tahun Anggaran 2021 di daerah itu, mencapai 11.166 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tersebar di 123 Desa di 11 Kecamatan. (#r)
Komentar