Gorontalo – ligo.id – Jelang lebaran idul fitri 1442 H, kebutuhan masyarakat akan bahan-bahan makanan akan meningkat. Sementara kondisi pandemi masih membatasi pergerakan orang dalam melakukan aktivitas selama bulan ramadhan.
“Di dua tiga tahun sebelumnya kita merayakan idul fitri dengan sangat meriah, open house dimana-mana, tapi kali ini jangankan open house untuk pulang kampung saja kita tidak bisa karena diberlakukannya pembatasan dimana-mana.” ujar Wali Kota Gorontalo, Marten Taha saat membuka Pasar Mitra Tani atau Toko Tani Indonesia Center. Jumat (7/5/2021)
Pasar Mitra Tani ini, jelas Marten, untuk membantu petani dalam menjual produk dan juga menjamin ketersediaan kebutuhan masyarakat sebagai konsumen.
“Artinya dari sisi petani agar petani bisa mendapatkan nilai tukar tani makin lebih tinggi makin lebih baik dan masyarakat konsumen bisa memperoleh harga yang tidak terlalu tinggi atau bisa dijangkau.” terang Marten.
Ia mengharapkan agar ada kebijakan dari Toko Tani Indonesia, meski dengan keuntungan yang tidak terlalu besar, namun dapat memberdayakan petani dan memastikan kesediaan bahan pokok dan masyarakat beroleh bahan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
“Rantai perdagangan bahan pokok ini harus diputus dalam arti petani bisa beroleh keuntungan yang wajar terhadap aset pertaniannya. Sehingga ekonomi bisa terjaga, inflasi terjaga ini adalah salah satu instrumen saya selaku pemimpin daerah untuk mengontrol pergerakan ekonomi di tingkat kecil dan menengah (mikro kecil).” pungkas Marten
Kadis Pangan Kota Gorontalo, Dr. Fitria S. Bagu mengatakan, untuk gelar pasar perdana ini hanya menyediakan stok kebutuhan pokok yang strategis.
“Mungkin kedepannya Dinas Pangan sendiri akan lebih memperluas kerjasamanya dengan gabungan kelompok tani (gapoktan).” jelas Fitria.
“Dimana gapoktan tersebut bisa menampung produk-produk primer pertanian, misalnya hasil panen langsung seperti jagung ,rica yang akan kita anjurkan untuk mereka menjaga sendiri hasil panen mereka untuk di jual.” ujarnya.
Didirikannya pasar mitra tani ini yang dulu namanya TTIC (Toko Tani Indonesia Center) lanjut Fitria menjelaskan, tujuannya untuk stabilisasi harga agar supaya diluar ada pedagang yang mempermainkan harga maka pasar mitra tani ini menjadi stabilisatornya sehingga tidak mudah dipermainkan oleh pedagang.
“Tentunya dengan harapan bahwa pasar mitra tani dengan tujuan membantu memasarkan produk-produk hasil pertanian yang difasilitasi oleh Dinas Pangan yang memiliki tupoksi untuk menstabilitasi harga.” tandas Fitria. #vv/ar
Komentar