Kota Gorontalo – ligo.id – Jelang Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) pada tanggal 21 Februari 2021, Aktivis Lingkungan Darman Kiu gelar kegiatan bersama Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (MPA) “ALASKA”, Fakutas Teknik Universitas Negeri Gorontalo (UNG).
Kegiatan yang akan dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2021 ini diantarnya:
Kegiatan Gerakan Pungut Sampah (GPS), adalah gerakan positif memungut sampah baik organik maupun anorganik yang tercecer atau berserakan.
GPS ini bertujuan untuk mengajak warga tidak membuang sampah sembarangan, bertempat di Jl. Dewi Sartika (area samping kampus UNG sampai Ramsis).
Kegiatan lainnya yaitu Ziarah TPA Talumelito, sebagaimana diketahui TPA adalah kepanjangan dari Tempat Pemrosesan Akhir, tempat untuk memroses dan mengembalikan sampah ke media lingkungan secara aman bagi manusia dan lingkungan.
Kemudian lomba Fotografi Aksi Minim Sampah, selain bertujuan untuk mengolah keahlian dalam menghasilkan gambar atau foto yang cantik dan indah dari suatu objek yang akan kita ambil dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada suatu media yang peka terhadap cahaya.
Kegiatan fotografi ini juga sebagai sarana informasi kepada masyarakat dalam mencegah bertambahnya tumpukan sampah.
“Ini adalah ide kami, saya dan teman-teman MPA Alaska menggelar kegiatan ini sebagai bentuk kampanye kami dalam menjaga dan melestarikan lingkungan dari sampah,” ucap Darman. Jumat (20/2/2021).
Darman menjelaskan lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup serta mempengaruhi kehidupan baik secara langsung maupun tidak langsung.
“Lingkungan hidup ini menjadi tanggung jawab kita sebagai makluk hidup yang menggunakan sumber daya alam. segala aktivitas di muka bumi ini sangat mempengaruhi lingkungan hidup,” Jelasnya.
Darman juga menambahkan sampah merupakan suatu materi yang tidak digunakan, tidak terpakai, dan juga tidak disenangi.
“Sampah itu adalah sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak lagi digunakan, atau sisa kegiatan sehari-hari manusia yang diproses secara alami dan berbentuk padat. yang namanya sisa itu tidak bagus, hahaha,” kata Darman dibalik candanya.
Darman menerangkan, di Gorontalo, Pemerintah setempat memang sudah menyiapkan lahan baru dengan luas 1,3 ha untuk penampungan sampah. Tapi itu bukan berarti kita terus bebas untuk menghasilkan sampah.
Nyatanya, ada 35.515 ton sampah yang masuk di TPA Talumelito selama tahun 2020 berdasarkan data yang dihimpun, daya tampungnya pun sudah mencapai 75% dari batas maksimal. Dan ini akan terus bertambah.
“TPA talumelito itu butuh perhatian serius dari pemerintah, karena sejatinya kita hanya memindahkan sampah kita dari tempat sampah ke TPA,” Terang Darman Aktivis Lingkungan.
Darman juga berharap kepada masyarakat agar tetap menjaga lingkungan, dengan membuang sampah pada tempatnya, memungut sampah jika melihatnya.
”Saat ini anjuran ‘buang sampah pada tempatnya’, ‘bawa turun sampahmu’, angkat sampahmu pelihara lingkunganmu’, dan ‘kebersihan sebagian daripada iman’ atau ‘kebersihan adalah pangkal kesehatan’ serta slogan-slogan lainnya sudah tidak ada gunanya lagi kalau tidak dibarengi dengan kesadaran kita untuk mencegah produksi sampah,” harap Darman.
“Lucunya di negeri ini tidak sedikit orang yang tidak suka melihat sampah berserakan, tetapi masih banyak orang yang suka membuang sampah sembarangan. bukan hanya kita, bumi juga ingin merdeka,” lanjutnya.
Darman juga meminta masyarakat khusunya ibu-ibu agar menjadi bagian dari gerakan minim sampah dalam mencegah bertambahnya tumpukan sampah di TPA.
“Untuk para emak-emak ketika mau pergi berbelanja di pasar, selalu bawa wadah dan tas belanja dari rumah saat berbelanja ya.. kalau suaminya pergi kerja, anaknya pergi sekolah beri mereka bekal dari rumah. hal ini dapat menghindari sampah kantong plastik dan kertas makanan, dan juga membentuk keharmonisan keluarga dari bekal yang dimasak oleh ibu,” pintanya.
Darman, yang juga anggota dari MPA ALASKA itu mengimbau kepada para pecinta alam untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan bukan hanya sekedar hobi.
“Naik gunung merupakan aktivitas yang saat ini sudah sangat digemari, tak jarang kita sering melihat banyak sampah yang berserakan digunung. ini merupakan masalah serius yang harus kita perhatikan,” ujar Darman.
“Pecinta alam tidak hanya sekedar hobi, harusnya pecinta alam itu membuktikan kecintaannya terhadap alam dengan tetap menjaga serta melestarikan alam tersebut dengan penuh cinta. karena gunung bukan tempat sampah,” Tambahnya.
Aktivis lingkungan itu tak lupa juga mengucapkan terima kasih kepada mereka Petugas Kebersihan yang begitu gagahnya memerangi sampah yang berakibat merusak lingkungan.
“Terima kasih untuk kalian ksatria lingkungan, petugas kebersihan,” Ucap Darman.
Ia juga mengajak kepada semua elemen masyarakat yang berkenan ingin berpartisipasi pada kegiatan ini bisa datang ke Sekretariat MPA ALASKA Fakultas Teknik UNG atau menghubungi nomor +62 85240785965. (#c)
Komentar