Gunawan Suswantoro Launching Jaga Pemilu Bawaslu Kabupaten Gorontalo

Limboto – ligo.id – Pengawasan partisipatif merupakan dorongan dari masyarakat itu sendiri untuk memperkuat meningkatkan kualitas berdemokrasi. Maka dengan memberi pemahaman kepada masyarkat tentang pemilu yang berintegritas dan bermartabat penting untuk dilakukan.

Ini disampaikan Sekretaris Jenderal Bawaslu RI Gunawan Suswantoro usai meresmikan Pojok Pengawasan dan Launching Jaga Pemilu di Bawaslu Kabupaten Gorontalo, Limboto Selasa (15/10/2020)

Dalam kunjungan kerjanya di wilayah Gorontatalo orang nomor satu di Kesekjenan Bawaslu RI meninggalkan secarik kertas bertuliskan “Kawal pelaksanaan demokrasi melalui jaga Pemilu yang bermartabat dan berintegritas” tertanda, Gunawan Suswantoro.

Gunawan mengatakan sejak Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Bawaslu Kabupaten/kota itu sudah menjadi lembaga yang permanen. Jadi, kata Dia, semangat kelembagaan demokrasi di Indonesia dibangun dalam rangka untuk memperkuat dan meningkatkan kualitas demokrasi itu sendiri.

“Masyarakat perlu mengetahui apa yang dilakukan oleh Bawaslu jika tidak ada pemilu dan pilkada? Bawaslu ngapain?” Ini yang kadang-kadang masyarakat atau kita belum pahami, bahwa yang namanya meningkatkan kualitas demokrasi itu tidak semudah orang membalikkan telapak tangan. Bahwa dalam upaya meningkatkan kualitas demokrasi itu harus dilakukan DAY TO DAY, setiap hari kita harus lakukan itu.” kata Gunawan.

“Dalam rangka untuk meningkatkan kualitas demokrasi, pertama kita sesuai dengan arah kebijakan pembangunan nasional, kami mengembangkan pengawasan pemilu partisipatif. Apa itu pengawasan pemilu partisipatif? “ jelasnya.

“Pengawasan pemilu partisipatif adalah kita mengajak kepada masyarakat, tentunya kita awali dengan generasi muda untuk dapat lebih memahami pentingnya pemilu yang berintegritas, pemilu yang bermartabat. Ini kan tidak bisa dilakukan 1 tahun sebelum pemilu, kita harus diajarkan untuk memahami apa saja yang dilarang dan apa yang diperbolehkan dalam pemilu. Karena pemilu itu ada aturan jadi kita harus mengajak mereka agar paham.” lanjutnya.

Bawaslu juga mengembangkan praktek-praktek atau cara-cara bagaimana pemilu itu dilakukan dengan jujur dan adil. Ini menjadi hal penting, karena pemilu itu harus diarahkan kepada pemilu yang jujur dan adil.

Kita perlu mengajak kepada stakeholder pemilu untuk secara masif mengajak masyarakat untuk memahami pentingnya pemilu yang demokratis, pemilu yang jujur dan adil, sehingga mereka akan paham dan ikut serta dan juga mengawasi. Ketika mereka sudah tergerak dan sadar turut mengawasi, itu nilainya, artinya sudah ada peningkatan yang mengarah kepada pemilu yang akan jujur dan adil. (#c)

Komentar