LIGO.ID – Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Gorontalo, dorong Harmonisasi Keluarga melalui peran perempuan dalam menjaga emosi dengan memaksimalkan fungsi otak.
Ketua PKK Kabupaten Gorontalo Fory Naway menjelaskan, awalnya pemahaman keluarga sudah pernah dibahas dalam kajian tentang otak perempuan. Dan kali ini pembahasannya fokus pada bagaimana memaksimalkan kinerja otak perempuan dalam menjalankan perannya sebagai Istri dan Ibu untuk menjaga harmonisasi keluarga.
“Kegiatan ini sudah dua kali kami lakukan, dan yang pertama itu, lebih memahami posisi keluarga dalam otak kiri dan otak kanan, dan kali ini lebih kepada aplikasi otak kiri dan otak kanan dalam program bagaimana kita mengenal emosi dan mengelola emosi itu, berfungsi untuk keluarga, untuk organisasi dan terutama untuk diri sandiri.” ucap Fory Naway.
Fory juga menekankan soal pemberdayaan perempuan utamanya dalam keluarga, yang masing-masing memiliki kelebihan dalam menggunakan fungsi otaknya.
“Tema Perempuan Berdaya Indonesia Maju ini, memang perempuan itu sengaja diberdayakan, terutama dalam keluarga dan lingkungan sosialnya, karena perempuan ini mempunyai bagian yang terpenting, oleh karena itu dijelaskan tadi, tentang fungsi otak, itu perempuan punya kelebihan dalam bercakap, artinya fungsi otak perempuan yang tebal di tengah itu, menandakan, mempunyai kecakapan.” urai Fory. Gedung Misfalah Limboto. Senin (22/12).

Aisah Dahlan yang jadi narasumber utama dalam Talkshow itu menjelaskan, fungsi otak perempuan yang mampu mengelola hingga ribuan kata per hari, menurutnya itulah alasan kenapa perempuan bisa melakukan berbagai macam pekerjaan. Aisah berpendapat, jika ingin Indonesia maju, maka perempuan harus bisa maksimalkan fungsinya dalam keluarga.
“Perempuan dengan potensi bicaranya 20.000 per hari, dan otak perempuan itu tebal, sehingga perempuan bisa mengerjakan lebih dari satu pekerjaan, maka perempuan mempunyai banyak peran, sebagai ibu, sebagai istri, tapi kalau mau buat Indonesia maju, walaupun perempuan bisa bekerja di kantor, tetapi pekerjaan yang paling utama adalah sebagai itu dan sebagai istri.” kata Aisah Dahlan. (ed/pb)
Komentar