Boalemo – ligo.id – Ketua DPRD Kabupaten Boalemo, Karyawan Eka Putra Noho mengajak semua komponen masyarakat menjadikan Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1.442 Hijriah sebagai momen penting meningkatkan nilai-nilai ukhuwa atau persaudaraan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).Hal itu disampaikan politisi senior PDI-P saat menyongsong Tahun Baru Hijriah, 1 Muharram 1.442 H berlangsung di Masjid Agung Baiturahmah Kecamatan Tilamuta, Rabu malam (19/8/2020).
Eka begitu sapaan karibnya mengatakan, peringatan Tahun Baru Islam kali ini terbilang sangat istimewa. Sebab, hajatannya berbawaan momentum perayaan Hari Proklamasi RI ke 75 tahun.
“Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1.442 Hijriah ini begitu istimewa. Karena peringatannya bertepatan saat Bangsa Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan RI ke 75. Untuk itu, saya mengajak seluruh elemen masyarakat memaknai dengan meneguhkan rasa persatuan yang kokoh membangun Boalemo lebih baik,” ucap Karyawan Eka Putra Noho dengan semangat.
Lanjut, Eka sedikit mengulas bahwa peringatan Tahun Baru Islam mengandung peristiwa penting. Yakni, kisah perjuangan dakwah Nabi Muhammad SAW pindah dari Kota Mekkah ke Kota Medinah yang berhasil mempersaudarakan Kaum Muhajirin bersama Kaum Anshar.
“Peringatan 1 Muharram hakikatnya perlu memaknai peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari kondisi yang tidak baik ke arah lebih baik. Terutama disaat kita sedang menghadapi kondisi new normal ditengah musibah pandemi,” ungkap Eka sambil mengingatkan menerapkan protokol kesehatan penanganan Covid-19.
Bisa dibayangkan lanjut Eka, saat itu antara kaum dipersaudarakan Nabi Muhammad SAW saling meneguhkan persatuan yang didasari keikhlasan dan rasa syukur. Buktinya, kedua kaum rela saling berbagi harta demi merajut kemaslahatan bersama dan kejayaan ekonomi umat.
“Nah, peristiwa ini harus kita maknai saling memperat ukhuwa yang kuat. Misalnya, ketika kita melihat ada saudara serba kekurangan, maka kita patut membantu dengan berbagi harta penuh ikhlas tanpa pamrih,” pesan politisi santun PDI Perjuangan itu.
Sayang kata Eka, momentum sakral Tahun Baru Islam ini masih banyak mengabaikan. Nanti sudah menjelang satu hari peringatan 1 Muharram barulah kita sadar dan mulai mempersiapkan hajatannya. Padahal, penetapan 1 Muharram merupakan awal perhitungan kalender bagi umat Islam. Termasuk penentuan penyelenggaraan ibadah Haji, Puasa Ramadhan dan lainnya.
“Untuk itu, Saya sangat berharap momen Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1.442 Hijriah ini tidak sebatas dimaknai seremoni. Namun, lebih dari itu, kita jadikan kilas balik menuju pribadi yang istiqomah untuk hijrah ke arah lebih baik. Saling mempererat persaudaraan dan peduli sesama,” pungkasnya. (#c)
Komentar