LIGO.ID – Ketua Fraksi Hanura Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo Suwandi Musa menyoroti proyek pembangunan RSUD MM Dunda yang dinilai dikerjakan secara asal-asalan oleh kontraktor.
Ia menggagap pemerintah tidak selektif memilih kontraktor, sehingga proyek pembangunan gedung rawat inap mengalami keterlambatan dari target yang ditetapkan.
“Proyek itu terkesan asal-asalan dan tidak tuntas dan tidak mencapai target hingga 2019 berakhir, kami dapati itu saat memantau dilapangan, maka Pejabat Pembuatan Komitmen (PPK) segera mengambil sikap dengan memutuskan kontrak” tegasnya saat diwawancarai di Kantor DPRD Kabupaten Gorontalo. Limboto, Rabu (01/01).
Menanggapi hal tersebut Direktur RSUD MM Dunda, Moh. Natsir Mawardy Abdul, membenarkan proyek pembangunan gedung rawat inap Kelas I, II, dan III mengalami keterlambatan hingga akhir 2019.
“Memang upaya putus kontrak dapat dilakukan, namun pertimbangan kami bagunan ini sangat dibutuhkan. Jika paksakan pelayanan pasien akan terganggu, keterlambatan pekerjaan memang adalah kesalahan kontraktor yang tidak sungguh-sungguh dalam bekerja. Hingga batas 24 Desember diakhir masa kontrak progres pekerjaan mencapai 75 persen.” tutur Natsir saat ditemui di RSUD Dunda Limboto, Kamis (02/01). (ed/ggf)
Komentar