Jakarta – ligo.id – Perludem minta pemerintah siap dengan segala konsekuensi dan risiko karena bersikukuh menggelar pilkada serentak di masa pandemi Covid-19.
KPU yang menggelar Pilkada Serentak di 270 daerah hari Rabu ini (9/12). Sebagian daerah penyelenggaraan pilkada itu masuk kategori zona merah dan beresiko tinggi terjadi penularan Covid-19.
Data Satgas Penanganan Covid-19, saat ini ada 24 daerah penyelenggara pilkada yang berstatus zona merah dan 189 daerah masuk kategori beresiko sedang terhadap penularan virus.
Khoirunnisa Agustyati, Direktur Eksekutif Perludem (Perkumpulan untuk Pemilihan Umum dan Demokrasi (Perkumpulan untuk Pemilihan Umum dan Demokrasi) mengatakan, pemerintah memang harus siap menerima konsekuensi dan risiko karena berkukuh menggelar pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di masa pandemi Covid-19.
“Memang itu salah satunya konsekuensi memutuskan menyelenggarakan pilkada di tengah pandemi ini kan begitu. Karena yang namanya zona merah, hijau, oranye bisa sangat fluktuatif. Bisa saja pas tahapan awal dia hijau, tapi mendekati hari H menjadi merah atau sebaliknya. Yang tadinya merah, sekarang menjadi hijau,” kata Khoirunnisa. Rabu (9/12/2020).
Saat ini memang tidak ada regulasi khusus di level undang-undang yang mengatur tentang pilkada serentak di masa pandemi, sehingga kata Khoirunnisa,yang dapat dilakukan adalah menerapkan protokol kesehatan secara ketat di setiap tahapan pilkada.
Namun ia tidak yakin protokol kesehatan dapat diberlakukan secara ketat dan patuh ketika sudah melibatkan masyarakat secara luas.
Khoirunnisa menyebut peraturan-peraturan yang dibuat oleh KPU yang memang tidak bisa secara maksimal dapat mencegah penularan Covid-19.
Misalnya ada UU yang menetapkan TPS dibuka dari jam 7 pagi hingga 1 siang, padahal untuk mencegah kerumunan sedianya TPS dibuka dalam jangka waktu lebih lama.
Perludem, ujar Khoirunnisa, melihat para peserta pilkada pada tahapan sebelumnya kelihatan tidak serius mematuhi protokol kesehatan. Semakin mendekati pelaksanaan pemungutan suara, pasangan kandidat kian gencar menggelar pertemuan tatap muka. (#s)
Komentar