Kota Gorontalo – ligo.id – Falsafah adat Gorontalo Adat Bersendikan Syara’ dan Syara’ Bersendikan Kitabullah diwujudkan kedalam salah satu misi pemkot Gorontalo untuk membangun masyarakat yang religius dengan meningkatkan pembinaan baca tulis Al-Qur’an.
“Masyarakat Gorontalo memiliki falsafah adat bersendi Syara’ dan Syara’ bersendikan kitabullah. Dimana setiap kegiatan adat dan budaya harus berdasarkan nilai-nilai Al-Qur’an, sebab dalam kehidupan sehari-hari kita pantas memahami menghayati dan mengamalkannya.” tutur Wali Kota Gorontalo, Marten Taha. Sabtu(28/8/2021).
Realisasi misi masyarakat religius dilakukan Pemkot Gorontalo, jelas Marten, selalu membangun kemitraan dan kerjasama dengan Kementerian Agama, lembaga pendidikan Islam seperti Pesantren, Madrasah, TPA/TPQ dan Rumah Tahfidz yang ada di kota Gorontalo.
“Alhamdulillah, berkat kerjasama yang selama ini kita bangun, maka di tujuh tahun terakhir kepemimpinan kami sudah melaksanakan wisuda santri yang jumlahnya sangat fantastis kurang lebih 13.000 santri tersebar di 50 kelurahan di kota Gorontalo.” ucap Marten pada Rakerda LPTQ Kota Gorontalo.
Peran strategis LPTQ terus didorong untuk terus hadir di tengah masyarakat kota Gorontalo dalam meningkatkan pembinaan baca tulis Al Qur’an.
“Kehadiran LPTQ sangat penting dalam mengoptimalkan sinergitas pengembangan dan pembinaan baca tulis Al Qur’an di tengah-tengah masyarakat, sebab LPTQ memiliki tugas dan tanggungjawab dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang isi Al-Qur’an.” tambahnya.
Ia berharap Rakerda LPTQ akan dapat membawa arti dan dampak positif bagi perkembangan LPTQ ke depan. Marten mengajak seluruh komponen masyarakat kota Gorontalo memberikan dukungan terhadap seluruh program kerja LPTQ Kota Gorontalo.
“Diharapkan dapat membawa semangat, konsep dan gagasan segar sebagai bagian dari kontribusi yang kreatif dan dapat membahas penataan kelembagaan serta peningkatan kualitas pengurus.” imbuhnya. #vv/ef
Komentar