Kongres AS Pertimbangkan Pendanaan untuk Lawan Pengaruh China di Kepulauan Pasifik 

Para anggota Kongres Amerika Serikat kini meninjau proposal pemerintahan Biden untuk memperbarui perjanjian berusia 20 tahun dengan tiga negara Kepulauan Pasifik. Tujuan dari kesepakatan itu adalah untuk melawan pengaruh China di kawasan tersebut. Namun, waktu yang diperlukan untuk membahas dan akhirnya menyetujui proposal itu hampir habis. 

Perjanjian Asosiasi Bebas, yakni perjanjian dengan tiga mitra di Kepulauan Pasifik secara efektif memungkinkan Washington menghambat akses Beijing ke sekitar 5,6 juta kilometer persegi Samudra Pasifik. 

Joseph Yun adalah utusan khusus untuk menegosiasikan perjanjian itu. “Pasal yang mendasari perjanjian ini adalah kemampuan kita untuk mengontrol akses ke darat, laut, dan udara dari negara-negara ini,” ujarnya. 

Joseph Yun adalah kepala negosiator perjanjian yang disebut sebagai “Compacts” itu. Dia meminta Kongres AS untuk menyetujui permohonan dana sebesar 7,1 miliar dolar (sekitar Rp105 triliun) bantuan ekonomi selama 20 tahun untuk Negara Federasi Mikronesia, Republik Palau, dan Republik Kepulauan Marshall. Perjanjian yang berlaku saat ini akan berakhir pada 30 September mendatang. 

Mengenai belum rampungnya pembahasan mengenai perjanjian dengan ketiga negara kepulauan di Pasifik itu, Randall Schriver, mantan Asisten Menteri Pertahanan, menyampaikan pendapatnya. “Kita perlu menyelesaikan ini, dan saya berharap kita akan segera melakukannya.” 

Randall Schriver menjabat sebagai Asisten Menteri Pertahanan untuk Urusan Keamanan Indo-Pasifik di bawah Presiden Donald Trump. 

Dia menambahkan, “Jepang, Australia, Korea Selatan, Selandia Baru —negara-negara itu semuanya khawatir bahwa kita mungkin tidak dapat memenuhi tenggat ini dan konsekuensinya membuka akses bagi China.” 

Konsekuensi seperti itu benar-benar terjadi. Bulan ini, Kepulauan Solomon dan China mengumumkan perjanjian kerja sama kepolisian. Para kritikus khawatir hal itu dapat menyebabkan peningkatan akses bagi militer China. Negara kepulauan ini hanya berjarak 3.000 kilometer dari wilayah protektorat AS, Samoa Amerika. 

Editor: Faradillah Laruba

Komentar