Kerusuhan Wamena Papua Kembali Terjadi, Bandara Ditutup Sementara

LINTAS PERISTIWA (LIGO) – Kerusuhan di Papua kembali terjadi Senin (23/09) kemarin, ratusan demonstran yang rusuh membakar ratusan rumah dan bangunan lain sebagai protes atas munculnya kabar bahwa seorang Guru telah menghina murid-muridnya.

Dilaporkan Kantor Berita Associated Press, rekaman-rekaman video yang ditayangkan Televisi menunjukkan, Api yang mengamuk dan Asap tampak mengepul dari Bangunan-Bangunan yang dibakar.

Kapolda Papua Brigjen Pol Rudolf Albert Rodja mengatakan, Massa yang mengamuk membakar Gedung-Gedung Pemerintah, Toko-Toko, Rumah-Rumah, serta sejumlah Mobil dan Sepeda Motor di beberapa jalan menuju Kantor Bupati Wamena.

Rodja menyampaikan Aksi Protes dipicu oleh tuduhan bahwa seorang Guru SMA di Wamena yang bukan berasal dari Papua menyebut para Pelajar yang Penduduk Asli Papua sebagai Monyet pekan lalu.

“Kami yakin ini Informasi keliru yang dirancang untuk menciptakan Kerusuhan,“ ucap Rodja kepada wartawan di Jayapura, Ibukota Provinsi Papua.

Berdasarkan Penyelidikan Kepolisian menunjukkan tidak adanya pernyataan bernada rasis terhadap Pelajar dan bahwa Berita Bohong itu menyebar di kalangan Pelajar di Sekolah-Sekolah lain dan Komunitas-Komunitas Penduduk Asli.

“Ini Berita Bohong dan Saya menyerukan agar Masyarakat Papua tidak Terprovokasi Berita tidak benar ini.” kata Kapolda Papua.

Akibat kejadian itu, Bandara Kota Wamena ditutup sementara oleh pihak berwenang hingga situasi kembali normal. (ab/uh/voaindonesia/A01)

Editor: Syahrir

Komentar