Jakarta – ligo.id Kenaikan parliamentary threshold (PT) atau berada diambang batas parlemen membuat Partai Persatuan Pembangunan buka suara.
Suharso Monoarfa Ketua Umum partai PPP, terdapat pekerjaan besar yang harus dilakukan oleh pengurus maupun kader partai dalam pemilihan umum 2024
Perolehan suara di atas PT itu dibutuhkan demi membawa PPP kembali ke parlemen.
“Yang penting sekarang adalah bagaimana kita bisa lolos parliamentary threshold pada tahun 2024. Sebuah pekerjaan raksasa yang luar biasa beratnya,” kata Suharso Selasa (5/1/2021).
Menurut Suharso, pekerjaan meloloskan PPP dari ambang batas itu jauh lebih berat apabila ke depan ternyata ada peningkatan ambang batas dari sebelumnya 4 persen menjadi 5-7 persen.
“Apalagi kalau parliamentary threshold itu tetap dinaikkan menjadi 5 persen atau 7 persen, sungguh berat sekali bagi Partai Persatuan Pembangunan,” ujar Suharso.
Wacana kenaikan PT ini sudah digaungkan sejak tahun lalu. Meski begitu, Manajer (TII) Arfianto Purbolaksono mengatakan, mengatakan akan ada beberapa dampak apabila ambang batas parlemen kembali dinaikan.
Dampak yang pertama, yakni akan semakin memberatkan parpol yang hendak masuk ke parlemen.
Sementara, dampak kedua dari menaikkan ambang batas itu tidak menjamin penyederhanaan partai politik.
Kemudian dampak ketiga, Anto menilai kenaikan ambang batas belum tentu meningkatkan kualitas demokrasi dan sistem presidensial.
Situasi tersebut kemudian malah membuat kekhawatiran soal kuatnya oligarki politik di Indonesia makin memuncak.
Lebih lanjut, dampak keempat ialah di mana nantinya akan banyak suara pemilih yang terbuang.
Melihat empat poin tersebut, menurut Anto, usulan kenaikan ambang batas parlemen dengan tujuan untuk menciptakan lembaga parlemen yang sederhana dan efektif menjadi tidak relevan. (#c)
Komentar