LIGO.ID – Pernah kamu mendengar tahun kabisat? Ya, tahun kabisat kali ini terjadi di tahun 2020, dimana jumlah hari dalam setahun bertambah satu hari menjadi 366 hari, yakni di tanggal 29 Februari.
Karena itu, tanggal 29 Februari merupakan hari yang spesial dan unik, karena hal ini hanya terjadi satu kali dalam empat tahun.
Dilansir dari berbagai sumber, tahun kabisat pertama kali ditemukan oleh astronom yang bernama Sosiogenes Of Alexandria pada zaman Romawi di bawah kepemimpinan Raja Julius Caesar,
Menurut Sosiogenes, dalam perhitungannya, bumi akan mengorbit mengelilingi matahari dalam waktu 365 hari, 5 jam, 48 menit, dan 45 detik.
Disebabkan hitungannya terlalu rumit, maka angka-angka di atas dibulatkan menjadi 365 hari.
Sementara kelebihan sekitar enam jam dalam satu tahun tersebut digabungkan pada tahun keempat menjadi satu hari atau 6 jam x 4 = 24 jam/hari di bulan Februari
Alasan di tempatkannya pada bulan Februari, karena bulan Februari memiliki hari yang lebih sedikit dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.
Kemudian melalui perhitungan yang panjang dan melibatkan ahli-ahli astronomi, maka ditetapkanlah penghitungan kalender masehi seperti yang digunakan sekarang. Dan untuk penanggalan tahun kabisat ini diresmikan pada tahun 1582.
Di beberapa negara, ada sebutan lain untuk tahun kabisat ini. Seperti di negara-negara Eropa dan Amerika menyebutnya dengan Leap Year. Sebutan ini berasal dari bahasa Inggris yang bermakna melompat.
Di Indonesia menyebutnya sebagai tahun kabisat. Kata kabisat diambil dari bahasa Arab yang artinya melompat. (arl)
Komentar