Unisan Gorontalo Kembangkan Produksi Dodol Woka Di Desa Reksonegoro

KABGOR (LIGO.id) –  Puluhan tahun menjadi tempat produksi Dodol Woka khas Gorontalo, Desa Reksonegoro, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, oleh Pemerintah Daerah akhirnya ditetapkan sebagai Desa Sentra Produksi Dodol Woka Khas Gorontalo, pada Ahad (13/10) kemarin.

Masyarakat Desa Reksonegoro yang menjalakan Usaha Dodol-nya tersebut, ada yang berproduksi setiap hari dan ada juga yang berproduksi setiap minggu. Hal inilah yang membuat Desa Reksonegoro dikenal sebagai Desa Produksi Dodol Woka Khas Gorontalo.

Potensi Dodol Woka yang di produksi masyarakat Desa Reksonegoro tersebut saat ini dilirik oleh Perguruan Tinggi Swasta Universitas Ichsan Gorontalo, yang melakukan Pendampingan kepada masyarakat pelaku UKM Dodol.

Tim Pendamping Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) Univeristas Ichsan Gorontalo merencanakan akan melakukan Pendampingan UKM selama 3 Tahun kedepan, yang dimulai Tahun Pertama 2019 ini sebanyak 40 Orang Pelaku UKM Dodol dan telah melalui proses Sertifikasi PIRT dan Halal LPPOM MUI.

Tim  (PPDM) Unisan Gorontalo juga telah berhasil membangun 3 Unit Rumah Produksi Sederhana, melaksanakan Pelatihan dan Pendampingan, Pemberian Bantuan Peralatan Produksi, Pemasangan kWh Listrik, Bantuan Mesin Pengaduk Dodol, dan Kemasan Jual kepada pelaku UKM Dodol.

Keberadaan Rumah Produksi yang tersebar di dalam satu Desa tersebut memberikan Identitas Khas terhadap keunikan Desa Reksonegoro. Model pembangunan yang diterapkan oleh Tim PPDM yaitu Model Partisipasi, dimana pelaku Usaha Dodol ikut berperan dan bertanggungjawab dalam pembangunan Rumah Produksi beserta aktivitas di dalamnya.

Bupati Gorontalo, Prof. Nelson Pomalingo menandatangani Prasasti Peresmian Rumah Produksi Dodol Desa Reksonegoro

Sementara perubahan cara berpikir para pelaku UKM Dodol dalam mengembangkan bisnisnya juga telah nampak dengan semakin meningkatnya kapasitas Produksi dan manajemen Produksi yang semakin tertata rapi.

Kemajuan dalam memproduksi Dodol Woka Khas Gorontalo oleh pelaku UKM Desa Reksonegoro dengan Pendampingan Perguruan Tinggi Swasta Unisan Gorontalo membuat Bupati Gorontalo Prof. DR. Ir. H. Nelson Pomalingo, M.Pd., terkesima saat meresmikan Desa Reksonegoro sebagai Desa Sentra Produksi Dodol Khas Gorontalo.

Ia menyampaikan rasa bangga dan terima kasih atas kerja keras Tim PPDM Unisan Gorontalo yang berhasil membantu dan mendampingi warganya dalam mengembangkan usaha yang ditekuni.

“Kolaborasi Akademisi, Bussinesman, Goverment dan Society dapat memperkuat eksistensi UKM yang ada di Desa. Melalui Program kerja sama ini Kami berharap pemasaran Kuliner Dodol Woka Khas Gorontalo menjadi lebih luas ke Pasar Nasional dan Internasional, dan kualitasnya tetap dipertahankan,” ucap Bupati Nelson saat meresmikan Desa Reksonegoro sebagai Sentra Produksi Dodol.

Dalam kegiatan peresmian Rumah Produksi pada salah satu Rumah Produksi Dodol di Desa Reksonegoro, Bupati Gorontalo yang meninjau Rumah Produksi, terkejut melihat manajemen produksi UKM Dodol yang sangat rapi. Bupati bangga saat ini, Dodol Woka diproduksi dan diaduk menggunakan Mesin Pengaduk Dodol yang berhasil dirancang untuk membantu proses memasak Dodol.

“Dengan ditetapkannya Desa Reksonegoro sebagai desa sentra produksi diharapkan seluruh stakeholder dapat bersinergi untuk membangun desa Reksonegoro. Desa sentra produksi akan berdampak pada kegiatan-kegiatan wisata budaya dan wisata edukasi yang saling terpadu,” Harap Bupati

Dalam kegiatan Peresmian itu Pemerintah Kabupaten Gorontalo dan pihak Universitas Ichsan Gorontalo melakukan Penandatanganan MoU kerja sama dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Pemerintah Kabupaten Gorontalo melalui Dinas Koperasi dan UKM juga menyerahkan bantuan tambahan Modal Usaha sebesar 5 Juta Rupiah kepada 3 Orang Pelaku Usaha Dodol Woka Khas Gorontao. (*B02/pruig).

Komentar