LINTAS PENDIDIKAN (LIGO) – Perguruan Tinggi Universitas Ichsan (UNISAN) Gorontalo menjawab tantangan pendidikan dengan menerapkan sistem pendidikan berbasis Technopreneurship.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Ryza Merdiansyah menyampaikan, penerapan sistem pembelajaran Technopreneurship merupaan Visi-Misi Perguruan Tinggi Unisan dalam menjawab tantangan pendidikan di era milenial saat ini.
“Hal yang harus diketahui mahasiswa dari segi akademik perguruan tinggi Unisan sesuai Visi Misi kita adalah bagaimana mewujudkan dan menstimulus mahasiswa untuk menjadi technopreneur. Mahasiswa Unisan harus menjadi contoh dan mandiri dengan technopreneur,” ujar Ryza Merdinsyah usai pembukaan Orientasi Pengenalan Kampus (Ospek) pada mahasiswa baru (Maba) tahun ajaran 2018, Sabtu (25/08/2018) di Halaman Kampus Unisan.
Lanjut Ryza Merdiansyah menyampaikan, selain bisa memanfaatkan perkembangan teknologi, menurutnya yang paling penting mahasiswa Unisan juga harus memahami etika kemahasiswaan dalam hidup berbangsa dan bernegara.
Demi menerapkan pengetahuan etika kemahasiswaan tersebut, pihaknya dalam pembukaan Ospek yang dilaksanakan pagi tadi, Sabtu (25/08/2018) menghadirkan, Dandim 1304/Gorontalo Allan Surya Lesmana, Perwakilan Kaporles Gorontalo Kota dan pihak Badan Narkotikan Nasional (BNN) Provinsi Gorontalo untuk memberikan pembekalan kepada Maba Unisan sekaligus menandatangani kesepakatan (MoU) untuk menolak radikalisme, berita bohong (HOAX) dan narkoba di lingkungan kampus.
“Saya berharap mahasiswa Unisan kedepan bisa menjadi mahasiswa yang berjiwa technopreneur dan berdaya saing,” harap Ryza Merdiansyah.
Laporan : Najid Lasale
Editor : Syahrir S.
Komentar