Trump Ancam ‘Hukuman Berat’ Bagi Arab Saudi Jika Khashoggi Terbukti Dibunuh

LINTAS INTERNASIONAL (LIGO) – Usut kematian Wartawan Arab Saudi yang hilang Jamal Khashoggi, satu delegasi Arab Saudi, Kamis (11/10) tiba di Turki dan sepakat membentuk Tim Investigasi bersama.

Dari VoA Washington, Presiden Amerika Serikat Donald Trump minta Arab Saudi menjelaskan seputar hilangnya Khashoggi yang oleh para pejabat Turki dicurigai dibunuh setelah masuk ke Konsulat Arab Saudi di Istanbul.

Meskipun belum bertemu raja Salman, kepada Pers Trump menyuarakan akan menghubungi Raja Arab Saudi itu dalam waktu dekat membicarakan kehilangan wartawan Khashoggi.

“ini soal amat serius, dan kita melihatnya dengan amat serius,” kata Trump, dilansir dari VoA. Jum’at (13/10).

Khashoggi adalah Wartawan yang tulisannya mengecam Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman. Khashoggi telah hilang sejak masuk ke konsulat Turki di Istanbul pada 2 Oktober kemarin.

Soal hilangnya Wartawan Arab Saudi itu, Para pejabat Amerika belum memastikan klaim Turki bahwa Khashoggi dipancing datang ke Konsulat Arab Saudi di Istanbul dan dibunuh oleh satu tim yang terdiri 15 agen pemerintah yang dikirim dari Riyadh ke Istanbul. Khashoggi berstatus penduduk menetap di Amerika dan salah seorang pengkritik keras rezim Raja Salman dan putranya, Putra Mahkota Mohammed.

“belum ada yang tahu, tetapi kita akan bisa mencari tahu apakah Putra Mahkota Mohammed bin Salman memerintahkan pembunuhan Khashoggi,” kata Trump.

Rasa pesimis dengan Nasib KasHoggi pun di ungkapkan Trump, seolah ungkapannya mengisyaratakan bahwa Khashoggi benar telah hilang dibunuh.

“tampaknya tidak baik,” ungkap Trump Pesimis.

Presiden Trump juga tegaskan Arab Saudi akan menjatuhi “hukuman berat” apabila benar Jamal Khashoggi dibunuh di dalam konsulat Saudi di Istanbul, Turki.

Laporan: VoAIndonesia/Agung Julianto
Editor: Syahrir

Komentar