Tingkatkan Kualitas SDM, PPDM Unisan Latih Pelaku Usaha Dodol di Desa Reksonegoro

Gorontalo – ligo.id – Tim PPDM Universitas Ichsan Gorontalo mengembangkan UMKM di Desa Reksonegoro, kecamatan Tibawa, kabupaten Gorontalo dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang menghasilkan produk kuliner lokal, Dodol khas Gorontalo.

Tim PPDM UNISAN Gorontalo telah menyelenggarakan pelatihan peningkatan SDM bagi pelaku usaha Dodol di Desa Reksonegoro pada hari selasa 6 Juli 2021 bertempat di Gedung Sentra Industri Dodol Desa Reksonegoro.

Pelaku UMKM mendapatkan pengetahuan cara melaksanakan dan mempertahankan cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB) dan higienis dari Pemeriksa Keamanan Pangan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo, Darwin Abukasi, SKM. Agar pelaku usaha Dodol lebih memahami dan mampu menerapkan standar keamanan pangan produk dodol.

Selanjutnya, pelaku UMKM diberi pengetahuan tips standar dan inovasi pengemasan dodol yang dapat memberikan daya tahan simpan yang lebih lama oleh Dosen Teknologi Hasil Pertanian dari Universitas Ichsan Gorontalo, Deyvie Xyzquolyna, S.TP, M.Sc.

Baca juga :  Kolaborasi Aplikasi e-GTK, Dinas Pendidikan Provinsi Maluku Kunjungi Pemprov Gorontalo

Sejak ditetapkan sebagai Desa Sentra Industri Dodol oleh pemkab Gorontalo pada 2019, tercatat jumlah usaha dan industri Dodol di Desa Reksonegoro berjumlah 30 usaha skala mikro (Kelompok Dodol Matuari) dan 4 usaha skala industri (Dodol Li Tati, Dodol Li Titi, Dodol Li Inel, Dodol Li Tarni).

Dodol Gorontalo hingga ini telah menjadi kuliner primadona oleh masyarakat Gorontalo dan wisatawan domestik yang datang di Provinsi Gorontalo. Usaha pengolahan kuliner khas yang telah dijalankan secara turun-temurun ini menarik perhatian seluruh masyarakat Gorontalo dan pemerintah kabupaten Gorontalo.

“Setiap akhir pekan akan dilaksanakan monitoring kebersihan rumah produksi, monitoring laporan keuangan usaha, dan monitoring perkembangan usaha dodol” terang kades Reksonegoro Noniawaty Pulukadang dalam bahasa Jawa Tondano.

“Pertahankan kebersihan rumah produksi, menjaga tradisi gotong royong dan kekeluargaan agar terwujud ketahanan usaha dan perekonomian anggota kelompok.” lanjut Noniawaty yang didampingi Ketua BPD Desa Reksonegoro.

Sementara itu, Tim PPDM dari Universitas Ichsan, Melinda Ibrahim, SE., MSA mengharapkan setelah pelatihan tidak ada lagi anggota kelompok usaha dodol yang melanggar persyaratan keamanan pangan olahan.

Baca juga :  Pembebasan Lahan di IKN Belum Tuntas Diujung Masa Jabatan Jokowi

Pelatihan pelaku UMKM Dodol tersebut dirangkaikan dengan pemeriksaan standar keamanan pangan oleh Dinas Kesehatan kepada kelompok usaha Dodol Matuari.

Sebelumnya, Kelompok Dodol Matuari yang diketuai Zainun Suronoto dengan jumlah anggota kelompok 30 unit usaha mengusulkan penerbitan izin usaha dan sertifikasi produk pangan industri rumah tangga (SP-PIRT).

Selama proses pendaftaran sertifikasi, Kelompok Dodol Matuari didampingi langsung oleh Tim PPDM UNISAN Gorontalo telah memenuhi seluruh syarat administrasi yang dipersyaratkan oleh Dinas PTSP dan Dinas Kesehatan.

“Alhamdulillah, Tim PPDM UNISAN di tahun 2021 ini telah mempersiapkan lebih awal rumah produksi Dodol Matuari agar proses produksi didalamnya terlaksana sesuai standar yang diharapkan oleh Dinas Kesehatan.” ujar Muammar Zainuddin salah satu Tim PPPDM UNISAN Gorontalo.

Saat ditemui langsung, Rektor UNISAN Dr. Abdul Gaffar La Tjokke, M.Si yang di dampingi oleh Ketua LPM UNISAN Abdul Mannan, ST., MT mengungkapkan harapannya agar Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) yang merupakan hibah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI yang masuki tahun ke-3 ini harus dirasakan manfaatnya oleh Warga Desa Reksonegoro.

Baca juga :  Kata Pramono Anung Soal Fitnah Kematian Putra Ridwan Kamil Jadi Bahan Kampanye

“Pelaku usaha dodol harus miliki pola berfikir entrepreneur, produknya harus mampu masuk dalam minimarket dan bersaing dengan produk lainnya.” ucap Gaffar La Tjokke #vv/red

Komentar