LINTAS WISATA (LIGO) – Kurangnya perhatian Pemerintah Daerah bagi kawasan wisata Tangga 2000 Kelurahan Pohe, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo kini makin berdampak pada pelaku UKM yang telah bertahun-tahun tumbuh disana.
Dari pantauan Lintasgorontalo.com lapak-lapak dan jajanan jagung bakar yang disuguhkan pada pengunjung kini mulai berkurang. Wini Tamani, masyarakat Kelurahan Pohe, yang sehari-hari mencari nafkah di lokasi wisata Tangga 2000, menyampaikan dirinya kini makin sulit untuk mendapatkan penghasilan dari berjualan jagung di daerah tersebut.
“Dulu itu, waktu tangga 2000 masih gaga, bulum rusak bagini banyak yang jaga datang. Apalagi kalau malam minggu atau hari minggu sore. Penghasilan saya lalu itu kalau setiap hari minggu kan rame, kurang lebih 500 ribu rupiah yang saya dapat. Kalau sekarang biar malam minggu atau hari minggu sore, so susah mo dapa 200 ribu rupiah,” tutur Wini Tamani
Dirinya mengungkapkan, kurangnya minat pengunjung untuk datang ke Tangga 2000 karena rusaknya fasilitas wisata, ditambah minimnya perhatian Pemerintah. Lanjut dirinya menuturkan, Tangga 2000 adalah kawasan wisata yang gratis, sayang ketika hanya dibiarkan rusak.

Wini Tamani berharap, Pemerintah Kota Gorontalo dapat kembali membangun Tangga 2000 sehingga pelaku-pelaku usaha kecil seperti dirinya dapat mencari nafkah.
“Semoga tangga 2000 ini diperbaiki lagi, supaya pengunjung mo ta tambah banyak. kalau tidak, penjual macam torang ini ati olo so tidak ada penghasilan. Apalagi saya ada dua anak, so tidak ada suami. Tinggal disini saya mancari akan,” harap Wini Tamani.
Laporan: Najid Lasale
Editor: Arlan