Suasana Tradisi Lebaran Ketupat Masyarakat Pohuwato di Pantai Pohon Cinta

LIGO.ID – Rekreasi jadi hal yang jadi kebutuhan saat seseorang mulai merasa bosan dengan aktivitas keseharian. Namun, di tengah situasi pandemi Covid-19, rekreasi tidak bisa lagi dilakukan seperti biasa, yang bisa berkumpul dengan banyak orang, karena protokol kesehatan mengharuskan setiap orang menjaga jarak agar tidak saling menularkan virus Corona.

Di Marisa, Ahad kemarin (31/05) masyarakat kabupaten Pohuwato tampak tumpah ruah di tempat rekreasi yang ada dipusat kecamatan Marisa, yaitu Pantai Pohon Cinta. Sekedar ingin menikmati suasana pantai dengan udara yang hangat, juga menghilangkan rasa penat lantaran pandemic Corona di hari libur.

Ada juga pengunjung yang merayakan Tradisi Lebaran Ketupat, karena hari Ahad kemarin ternyata bertepatan dengan seminggu setelah Lebaran Idul Fitri 1441 H, yang biasa dirayakan sebagai Lebaran Ketupat. Tradisi Jawa Tondano yang sudah menjadi tradisi yang wajib dilakukan masyarakat berbagai daerah yang ada di provinsi Gorontalo. Saling mengunjungi rumah kerabat, bersilaturahim dengan siapa saja yang datang ke rumah dan yang paling penting adalah ada menu makanan yang disajikan untuk setiap yang datang bertamu.

Tampak ratusan warga yang berasal dari sekitaran Marisa beramai-ramai mengunjungi tempat wisata Pantai Pohon Cinta di desa Pohuwato Timur, kecamatan Marisa, kabupaten Pohuwato. Wisata pantai yang berjarak kurang lebih 1,5 Km dari jalan Trans Sulawesi itu ramai dikunjungi oleh pengunjung yang ingin menikmati waktu libur saat tradisi Ketupat.

Seorang pengunjung Pantai Pohon Cinta agaknya menggerutu dengan kondisi tersebut, bukan tak beralasan, dirinya menganggap ramainya pengunjung wisata Pantai Pohon Cinta sedang tidak merasa bahwa Gorontalo sedang memberlakukan PSBB lantaran pandemi virus Corona.

Menurutnya, kondisi tersebut sebenarnya tidak perlu dipersoalkan, karena masyarakat sedang menikmati liburan dan tujuannya bisa saja mengurangi stress karena selama pandemic corona, orang-orang hanya tinggal dirumah melaksanakan imbauan pemerintah.

“Sebenarnya saya ini tidak punya niat untuk datang ke tempat wisata ini. Karena memang saya ini sudah merasa kesal Masjid ditutup, tapi mengapa pantai ini banyak sekali pengunjung ini bisa menyebabkan bertambah lagi korban Corona,” ungkap Eca salah satu pengunjung Pantai Pohon Cinta. Ahad (31/05).

Ramainya tempat wisata dikeluhkannya, karena tidak ada yang melarang berkumpulnya banyak orang dalam satu tempat, apalagi sampai tidak menjaga jarak. Sedangkan, tempat-tempat ibadah justru dianjurkan untuk tidak menggelar sholat 5 waktu.

Dihubungi terpisah, Sekretaris Gugus Tugas kabupaten Pohuwato, Ramon Abdjul menyampaikan, bahwa ada banyak tempat-tempat yang jadi pintu masuk dan dapat menimbulkan kerumunan banyak orang, termasuk tempat wisata, seperti Pantai Pohon Cinta yang ada di Marisa.

Namun menurut Ramon, meskipun dengan alasan untuk rekreasi, fasilitas umum belum dapat beroperasi, apalagi tempat wisata yang pasti akan didatangi banyak orang. Adapun kewajiban menerapkan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan terus disosialisasikan ke masyarakat.

“Kita juga akan tetap memberikan sosialisasi tentang protokoler kesehatan,” kata Ramon singkat.

Ramon menganggap, jika tidak ada yang mencegah orang-orang yang berkunjung ke tempat wisata, maka yang dikhawatirkan pengunjung akan mudah terpapar virus Corona. Meski dirinya menuturkan, hanya bisa memberikan sanksi teguran bagi pengunjung yang belum tertib mengikuti imbauan pemerintah.

“Bagi pengunjung yang sudah terlanjur berada di tempat itu (Pantai Pohon Cinta). Maka hanya akan kita berikan sanksi berupa teguran,” tandas Ramon. (rz-tr/red)

Komentar