LINTAS PARIWISATA (LIGO) – Gorontalo Karnaval Karawo 2018 ditunda pelaksanaannya oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Gorontalo, penundaan Festival tahunan ini sebagai bentuk Solidaritas dan Rasa Duka Pemerintah Provinsi Gorontalo terhadap Bencana Gempa Bumi yang dialami Kota Palu, Donggala dan sekitarnya, pada 28 September lalu.
Kegiatan yang sudah mencapai kesiapan 80 sampai 90 persen itu terpaksa ditunda untuk sementara waktu dan hal ini sudah melalui kesepakatan dari berbagai pihak Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk memutuskan penundaan Karnaval tahunan Gorontalo itu.
Jelas Ir. Sila N. Botutihe M.Si selaku Kabid Pemasaran dan Promosi Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo Bahwa penundaan yang dilakukan Dispar ini bukan terkait dengan hal kesiapan Panitia atau Penyelenggara, tetapi penundaan dilakukan karena murni dari kepedulian Dispar terhadap Daerah tetangga (Sulteng) yang mengalami musibah, Jum’at (05/10/18)
“kita ini kan Daerah Adat Bersendikan Sara, Sara Bersendikan Kitabullah. yang juga artinya tetap mengedepankan rasa kemanusiaan” kata Sila saat ditemui lintasgorontalo.com di Kantor Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo.
Lanjutnya, kegiatan akan dilanjutkan pada tanggal 20 Oktober 2018 dengan Agenda yang sama dan jadwal rangkaian kegiatan yang sama.
“hanya waktu pelaksanaan yang berubah, perubahan bukan faktor teknis atau ketidaksiapan. Tetapi faktor rasa peduli kita terhadap saudara kita, daerah tetangga (Sulteng) yang terkena musibah, sebagai bentuk toleransi kita” ujar Sila.
Sila Botutihe juga berharap dengan ditundanya Festival terbesar di Gorontalo dan musibah yang dialami Sulawesi Tengah bahwa seluruh elemen Pemerintah dan masyarakat dapat mengambil pelajaran dan hikmah terhadap bencana yang dialami Sulawesi Tengah. Dan dengan penundaan ini dapat dimanfaatkan Panitia Penyelenggara untuk lebih memantapkan lagi persiapan Festival.
Laporan: Elias
Editor: Syahrir
Komentar