LINTAS BONEBOL (LIGO) – Mengingat kondisi daerah Kabupaten Bone Bolango termasuk daerah yang selalu mengalami bencana. Bahkan hampir setiap tahun terjadi bencana baik dalam skala kecil maupun skala besar. Maka membangun ketangguhan daerah dalam menghadapi bencana menjadi bagian penting dalam pembangunan daerah. Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Bonebolango Ishak Ntoma saat membuka kegiatan workshop Jitu Pasna (Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana) yang digelar Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bonebol, di Graha Ibu Kota Gorontalo, Kamis (2/8/2018).
Sekda Ishak Ntoma mengatakan sebagaimana tertuang dalam PP 21 tahun 2008 bahwa penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang beresiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat dan rekonstruksi.
Begitu kompleksnya penanggulangan bencana, lanjut Ishak Ntoma, mengharuskan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk terus berkoordinasi demi tercapainya sasaran pelaksanaan penanggulangan bencana. Oleh karena ini, BPBD sebagai instansi yang mempunyai tanggungjawab utama dalam penanggulangan bencana harus mampu bersinergi, membina hubungan kerja dan membangun koordinasi antara seluruh OPD terkait dalam penanggulangan bencana di wilayah ini.
“Hubungan kerja dan koordinasi ini harus dibangun sejak perencanaan, pelaksanaan hingga tahapan pengawasan, monitoring dan evaluasi,” ujar Ishak Ntoma.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana Harian BPBD Bonebol Gagarin Hunawa menjelaskan, workshop yang akan dilaksanakan selama tiga dari tanggal 2-4 Agustus 2018 dan diikuti 60 peserta dari OPD terkait dan unsur BPBD itu, bertujuan agar peserta mampu melakukan pengkajian kebutuhan pasca bencana. Selain itu, membentuk tim kerja dalam rangka untuk melakukan pengkajian berdasarkan data-data yang terjadi di lapangan.

“Diharapkan setelah workshop ini, para peserta dapat bersinergi dengan BPBD Bonebol, terutama dalam pengumpulan data dengan melaporkan ke BPBD guna dilakukan pengkajian terhadap kebutuhan pasca bencana,” papar Gagarin Hunawa.
Laporan : Mirnawaty Ahaya/Hms Kadir
Editor : Ang