LINTAS KOMUNITAS (LIGO) – Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Gorontalo periode 2018-2019 resmi dilantik Kabid Pembinaan Anggota Organisasi (PAO) Pengurus Besar HMI Rahim Key di aula Gedung Yilladiya Kota Gorontalo, Ahad (29/07/2018).
Pelantikan dihadiri langsung Walikota Gorontalo yang diwakili Sekkot Ismail Madjid, Wakil Bupati Gorontalo Utara terpilih Thariq Modanggu, Femi Udoki Ketua Majelis KAHMI Gorontalo yang juga Wakil Direktur Gorontalo Post, dan seluruh Cabang dinaungi Badan Kordinasi Sulawesi Utara Gorontalo (Badko Sulutgo) diantaranya Cabang Gorontalo, Limboto, Pohuwato, Bolmong raya, Manado, dan Tondano.
Rahim dalam pelantikan itu mengingatkan agar HMI Cabang Gorontalo yang baru saja dilantik, segera melakukan Raker (Rapat Kerja) dan up-grading kepengurusan untuk memperbaiki administrasi penyuratan kepengurusan.
“HMI agar segera membenahi internal perangkat-perangkat organisasi, kemudian secara eksternal HMI memiliki tanggung jawab dalam pengembangan daerah dan tantangan keumatan” ungkap Rahim.
Sementara itu, Ketua HMI Cabang Gorontalo Arlan ditemui lintasgorontalo.com usai pelantikan mengatakan, pada kepengurusanya akan melakukan revisi sejarah HMI khususnya HMI Cabang Gorontalo bahwa terjadi missing link (peralihan) sejarah diawal tahun 60-an sampai 80-an.
“Kami berinisiatif akan melakukan revisi ulang sejarah HMI khusus di Cabang Gorontalo, yang kedua kami akan mendirikan perkampungan buku,” kata Arlan.
Selain itu, ditambahkan Arlan, di kepengurusan HMI Cabang Gorontalo periode 2018-2019 ini, kedepan akan merumuskan konsep keilmuan dan karya tulisan, kemudian akan membuat study club dan juga sekolah bahasa asing.
“Kami sudah punya rencana kedepan bikin konsep yang lebih baru, khususnya di bidang ilmu dan karya tulisan,” tukas Arlan.
Rencana inipun mendapat respon baik Rahim Key. Menurutnya apa yang sudah jadi rencana program kerja pengurus HMI Cbang Gorontalo yang baru saja dilantik memiliki dampak positif bagi pembangunan daerah dan manusianya.
“Ketum bicara mengenai seolah bahasa itu bagus. Saya pernah turun melantik di daerah pelosok Jawa, mereka memakai 3 (tiga) bahasa. Gorontalo bisa itu bagus. Ini nantinya membawa dampak yang sangat luar biasa, terutama bagi masyarakat juga untuk Gorontalo sendiri,” tutup Rahim.
Laporan : Iyas
Editor : Ang
Komentar