LIGO.ID – Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo, DR. Lahaji Haedar, M.Ag., melantik dua pejabat baru di lingkungan institusi yang dinahkodainya.
Adapun pejabat yang dilantik yaitu, DR. H. Ibnu Rawandhy N. Hula, SS., MA., sebagai Kepala UPT Pusat Pengembangan Bahasa dan DR. Lian G. Otaya, SE., M.Pd., sebagai Sekretaris Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Pasca Sarjana IAIN Sultan Amai Gorontalo.
Dalam sambutannya, Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo, DR. Lahaji Haedar menyampaikan, pergantian dan pergeseran pejabat dalam lingkungan suatu instansi pemerintah termasuk IAIN Sultan Amai Gorontalo, sejatinya merupakan peristiwa biasa, namun penting untuk dilakukan.
Menurutnya, rotasi pejabat selain merupakan perintah Undang-Undang atau amanah statuta, juga sebagai upaya untuk melakukan penyegaran pada sebuah organisasi.
“Keberhasilan dan kemajuan sebuah Perguruan Tinggi, disamping menjadi dambaan bagi segenap Civitas Akademika, juga menjadi dambaan masyarakat dan pemerintah.” ujar Lahaji di Auditorium Rektorat Kampus II Limboto. Selasa (23/6).
“Oleh karena itu kepada para pejabat yang dilantik, kiranya dapat membawa perubahan kearah yang lebih baik, agar IAIN Sultan Amai Gorontalo betul-betul menunjukkan kiprahnya dan bisa berkompetisi dengan PTKIN yang sudah ada,” sambungnya.
Dalam acara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah yang dilaksanakan dengan menerapkan standar protokol kesehatan tersebut, turut dihadiri Wakil Rektor I, DR. H. Sofyan AP Kau, M.Ag., Wakil Rektor II DR. Ahmad Faisal, M.Ag., Kepala Biro AUAK, DR. Basman, M.Ag., Direktur Pasca Sarjana, Prof. DR. Kasim Yahiji, M.Ag., Ketua Senat, Prof. DR. Hj. Asiah Pido. M.M., serta civitas akademika IAIN Sultan Amai Gorontalo.
Sementara itu, DR. Ibnu Rawandhy usai dilantik mengatakan akan menjalankan tugas dan amanah Rektor, terutama dalam hal Pengembangan Bahasa di IAIN Sultan Amai Gorontalo.
“Hal penting dalam pengembangan bahasa ini, pertama, bagaimana Lembaga Pengembangan Bahasa IAIN Sultan Amai Gorontalo bisa tersertifikasi sesuai standar yang diberlakukan oleh pemerintah.” kata Ibnu.
“Kedua, terlaksananya kegiatan dan program yang terkait dengan pengembangan bahasa seperti pelayanan TOEFL -TOAFL, pelayanan terjemahan buku dan pelayanan kepada mahasiswa dalam hal kegiatan bahasa Arab dan Inggris, ” lanjut Ibnu. (rz/red)
Komentar