Rakor Kesehatan, Komitmen Pemkot Gorontalo Turunkan AKI, AKB dan Stunting

Kota Gorontalo – ligo.id – Data statistik pembangunan kesehatan di kota Gorontalo tahun 2020 menunjukkan adanya peningkatan, meski tak secara signifikan lantaran pengaruh besar dari pandemi Covid-19 yang sudah satu setengah tahun melanda.

Secara umum peningkatan status kesehatan misalnya, umur harapan hidup masyarakat kota Gorontalo tahun 2020 mencapai 72,5 tahun, di banding umur harapan hidup secara nasional yang mencapai 71,5 tahun.

Dengan Angka Kematian Ibu (AKI) di kota Gorontalo tahun 2020 sebesar 229,9 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH), kota Gorontalo masih jauh dari target global SDGs untuk diturunkan menjadi 183 per 100.000 KH tahun 2024 dan pada tahun 2030 nanti kurang dari 70 per 100.000 KH.

Baca juga :  Jadi Khatib Salat Ied, Marten Bahas Soal Sifat Pemimpin dan Soal Perbedaan

“Dengan kondisi ini mengisyaratkan adanya upaya yang lebih strategis dan komprehensif, karena mencapai target AKI turun menjadi 183 per 100.000 KH tahun 2024 diperlukan penurunan kematian ibu sebesar 11,7 persen pertahun.” papar Wali Kota Gorontalo, Marten Taha saat Rakornis Bidang Kesehatan. Jumat (10/9/2021)

Kata Marten, dampak terhadap sektor kesehatan harus didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing, tatanan masyarakat indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur.

“Secara filosofis, kondisi sehat-sakit adalah produk dari seluruh tindakan manusia, baik itu anggota masyarakat, pemerintah, swasta, organisasi kemasyarakatan maupun profesi dan seluruh pembangunan sektoral harus mempertimbangkan kontribusi dan dampaknya terhadap kesehatan (Health In All Policies)” tutur Marten.

Bidang kesehatan menurutnya, termasuk sasaran pembangunan jangka menengah 2020 – 2024 pemkot Gorontalo yang menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berdasarkan keunggulan kompetitif.

Baca juga :  Gebyar SMART di Yosonegoro Berlangsung Meriah

Peningkatan derajat kesehatan, kata Marten perlu adanya pertemuan lintas sektor, yang diharapkan menjadi awal dalam pelaksanaan perencanaan pembinaan secara terpadu masyarakat dengan mengedepankan skala prioritas agar mencapai hasil yang maksimal.

“Meningkatkan pengendalian penyakit dan pengendalian Health Security serta meningkatkan kerjasama lintas sektor dalam rangka penguatan Germas,” kata Marten dalam Rakornis yang dirangkaikan dengan Perencanaan serta Evaluasi Program dan Keuangan tahun 2021 itu.

“Saya berharap kita bisa sama-sama dalam satu persepsi, komitmen dan langkah nyata yang terkoordinir dalam menurunkan AKI dan AKB serta pencegahan stunting.” imbuhnya. #vv/efd

Komentar