Polisi Ungkap Penyebab Kematian Editor Metro TV, Yodi Prabowo

LIGO.ID – Yodi Prabowo, Editor Metro TV yang ditemukan tewas dengan luka tusukan pisau di dadanya. Ditemukan 4 luka tusukan, masing-masing tusukan lebih lebih dalam hingga ditusukan keempat sampai tembus ke paru-paru.

Dokter Forensik, Arif Wahyono mengungkapkan, tusukan pisau menyebabkan paru-paru di bagian bawah sampai terpotong. Arief tidak menemukan luka bekas benda tumpul di tubuh Yodi.

“Kami tidak temukan tanda-tanda kekerasan lain selain luka tusuk di dada sebanyak 4 kali. Gambaran bermacam-macam, ada yang kedalaman luka hanya sampai jaringan oto, lebih dalam lagi, lebih alam lagi sampai menembus memotong bagian bawah paru-paru,” kata Arif di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan. Sabtu (25/7).

Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat mengungkap, Yodi Prabowo bunuh diri pakai pisau dengan merk khusus. Pisau itu dibeli di Ace Hardware di bilangan Tangerang Selatan.

Polisi pun mengungkap foto saat Yodi Prabowo membeli pisau untuk bunuh diri. Yodi Prabowo bunuh diri dengan sebelumnya membeli pisau di sebuah toko peralatan rumah tangga di daerah Rempoa, Tangerang Selatan yang tidak jauh dari penemuan mayat Yodi Prabowo.

“Pisau itu punya merk khusus, dilidik darimana datangnya pisau itu, dan yang jual hanya dari Ace Hardware itu,” kata Tubagus dalam rilis hasil penyelidikan terkait kematian Yodi di Polda Metro Jaya, Jakarta.

Berdasarkan penyelidikan didapatkan hanya ada satu pisau dengan merk sama seperti barang bukti ditemukan laku terjual di Ace Hardware, Rempoa, Tangsel pada 7 Juli 2020, pukul 14.17 WIB.

“Jadi pisau itu yang dipakai beli sendiri. Dia masuk dan keluar juga ada, hanya 8 menit. Begitu masuk langsung menuju tepat di mana pisau terpajang lalu ke kasir bayar dan tinggalkan, artinya hanya satu yang dia cari dia masuk ke situ,” ungkap Tubagus.

Polisi pun menemukan nota pembelian pisau itu. Ini juga diketahui dengan berbagai barang bukti yang ditemukan. Terlihat dalam nota pembelian yang dilakukan Yodi disebutkan, bahwa korban membeli pisau itu seharga Rp 89 ribu.

Hasil tersebut dari beberapa analisa penyelidikan yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya.

Salah satunya, korban dari hasil penyelidikan terekam CCTV membeli barang bukti pisau sendiri di salah satu pusat perbelanjaan yang tak jauh dari tempat jenazah Yodi Prabowo ditemukan.

“Jelas pisau didapatkan dari CCTV dia beli sendiri. Ini notanya, ini tangkapan CCTVnya ada, bukti parkirnya ada,” ungkapnya.

“Maka kami berkesimpulan diduga kuat bahasanya, diduga kuat yang bersangkutan melakukan bunuh diri,” lanjutnya.

Tim Laboratorium Forensik Polda Metro Jaya telah memeriksa sidik jari dan DNA pada sebilah pisau yang ditemukan di sekitar jasad Yodi. Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa pada sebilah pisau tersebut hanya ditemukan sidik jari dan DNA korban.

“Sementara ini sidik jari ada ditemukan adalah ada sidik jari korban dan juga DNA si korban sendiri,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus.

Selain itu, berdasar hasil pemeriksaan kedokteran forensik tidak ada luka memar pada tubuh Yodi akibat benda tumpul. Pada tubuh korban hanya ditemukan luka tusuk akibat benda tajam.

Yodi Prabowo (25) diperkirakan tewas sekira pukul 00.00 hingga 02.00 WIB dini hari sebelum jasadnya ditemukan di pinggir Tol JORR Ulujami, Pesanggerahan, Jakarta Selatan, pada Jumat (10/7).

Polisi mengatakan hal itu berdasar hasil pemeriksaan dari saksi dan kamera CCTV yang berada di sekitar lokasi. Hingga kini tim laboratorium forensik masih terus berupaya secara maksimal memeriksa dua rekaman CCTV yang berada di sekitar lokasi.

Pasalnya, rekaman gambar hasil tangkapan CCTV tersebut tidak terlalu jelas mengingat kondisi saat itu ialah malam hari. (/red)

 

Baca juga di: Editor Metro TV Yodi Prabowo Bunuh Diri, 4 Tusukan Hingga Potong Paru-paru

Komentar