Pesan Marten Taha saat Peringatan Kemerdekaan RI yang ke 75 Tahun

LIGO.ID – Kemerdekaan dimaknai dalam bentuk saling menghargai dan menghormati, juga sebagai bukti, bangsa indonesia memiliki kekuatan, dan tidak bisa dipandang remeh oleh bangsa manapun.

Hal tersebut disampaikan Walikota Gorontalo, Marten A. Taha saat menjadi Pembina Upacara perayaan HUT Republik Indonesia yang ke-75 tahun di lapangan Buladu, kecamatan Kota Barat.

Mengutip pidato Presiden pertama republic Indonesia, Ir. Soekarno, “Perjuanganku lebih mudah, karena aku melawan bangsa lain,tapi kedepan perjuanganmu akan lebih berat karena kau melawan bangsa sendiri.” Marten menegaskan, kemerdekaan menandakan perjuangan yang dilakukan sebagai bangsa akan lebih berat.

“Kemerdekaan bangsa Indonesia yang dideklarasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, artinya hak setiap bangsa untuk hidup bebas dan merdeka dari segala bentuk ikatan penjajahan dan tekanan penindasan.” ucap Marten. Senin (17/08).

“Perlu diakui oleh kita semua, setelah kemerdekaan tercapai bukan berarti perjuangan masyarakat Indonesia sudah berakhir, tapi justru harus di isi dengan usaha membangun bangsa dan negara ini.” sambungnya.

Dalam upacara yang berlangsung khidmat itu, Marten Taha menilai, hari kemerdekaan yang dirayakan, bukan akhir dari perjuangan bangsa Indonesia, akan tetapi merupakan komitmen bersama untuk selalu menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca juga :  Bai'at dan Pelantikan Dewan Hakim MTQ ke 55 Kabupaten Asahan

Menurutnya, sebagai wujud nasionalisme, kemerdekaan juga bermaksud sebagai pemersatu bangsa agar bisa menumbuhkan saling menghargai antar sesama.

“HUT RI ke 75 tahun ini, adalah indonesia maju yang dalam artian nilai Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang mampu memperkokoh kedaulatan, persatuan dan kesatuan Indonesia.” papar Marten.

Dirinya juga mengajak kepada masyarakat, agar memaknai Kemerdekaan sebagai kesempatan untuk mewujudkan mimpi dengan tetap berkarya tanpa batas. Pemerintah telah menjadikan pembangunan Sumber Daya Manusia sebagai modal dasar mencapai Indonesia maju.

“Apalagi di era digitalisasi ini, kita dituntut untuk kreatif  dan inovatif, tetap disiplin, menjaga keuletan bekerja dan belajar jika kita hendak berperan dalam kemajuan dunia.” ungkapnya.

Apalagi, lanjut Marten saat ini Indonesia sedang menghadapi pandemi Covid-19 yang menguras energi dan perhatian semua orang. Pandemi ini, kata Marten, berdampak pada terjadinya krisis di semua kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca juga :  Kunker Presiden RI, Ryan: Membuka Peluang Peningkatan Pariwisata Daerah

“Sehingga krisis yang kita hadapi ini memberikan momentum bagi kita mengejar ketinggalan untuk melakukan transformasi besar-besaran.” seru Marten kepada jajaran Korpri yang hadir.

“Mari kita bersatu, menjadikan Indonesia kita maju,bersatu padu menghadapi Pandemi corona ini, dengan menjalankan dan menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan keseharian yang terintegrasi dengan program pembangunan dan kemasyarakatan.” tutup Marten Taha. (vn/red)

Komentar