LINTAS PROVINSI (LIGO) – Dalam Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2018, di Ballroom Grand Sumberia, Kota Gorontalo Kamis (12/07/2018), Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Gorontalo Brigjend Pol. Drs. Oneng Subroto, SH., MH, mengungkapkan hingga bulan Juli 2018 kasus narkotika di Provinsi Gorontalo meningkat.
“Peringatan HANI ini merupakan wujud prihatin masyarakat Internasional pada maraknya peredaran narkoba. Di Provinsi Gorontalo sendiri, khusus narkoba itu setiap tahun bukannya turun, malah meningkat.Tahun 2017 kami ungkap kasus narkoba sebanyak 58 kasus. Sementara, Untuk tahun 2018 hingga bulan Juli ini sudah ada 78 kasus,” terang Kepala BNNP Gorontalo.
Untuk mengurangi maraknya perederan dan pengguna narkoba di Gorontalo, Oneng Subroto menjelaskan, BNNP Gorontalo akan terus menghentikan suplai narkoba dan juga harus bisa mengurangi pengguna narkoba. Selain itu, salah satu cara untuk menghentikan maraknya narkoba khususnya di Gorontalo, BNNP Gorontalo sendiri banyak melakukan kegiatan positif yang menyentuh langsung masyarakat, terutama para siswa yang memang menjadi sasaran peredaran narkoba.
“Kami terus berupaya menekan peningkatan pengguna Narkoba. Kami juga berharap semua elemen, terutama masyarakat dan lingkungan keluarha bisa bersama-sama untuk memberantas narkoba,” ungkap Oneng Subroto.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie juga menegaskan, bila aparatnya terlibat narkoba, dirinya tidak segan-segan untuk menindak tegas.
“Kalau ada pejabat saya yang terlibat, saya sikat. Buktinya kan di Gorontalo, saya tindak tegas,” tegas Gubernur Gorontalo.
Agar lebih memperkuat pemberantasan narkoba di Gorontalo, pada peringatan HANI 2018, pihak Kepala BNNP, Gubernur Gorontalo, Kapolda Gorontalo dan Danrem 133/NWB melakukan penandatanganan deklarasi anti narkoba.
Peringatan HANI tersebut, turut dihadiri Bupati Walikota Se-Provinsi Gorontalo, Forkopimda, Organisasi Anti Narkotika dan tokoh masyarakat.
Laporan : Najid Lasale
Editor : Syahrir S.
Komentar