LINTAS POLRI (LIGO) – Untuk mengamankan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada tanggal 27 Juni 2018 nanti di Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo Utara, Kepolisian Daerah Gorontalo (Polda) akan turunkan 1045 personil. Hal ini disampaikan Kapolda Gorontalo Brigjend Pol Drs. Rachmad Fudail, MH. melalalui Kepala Bidang Humas Polda Gorontalo.
“Untuk anggota Polda jumlah personel yang disprinkan untuk back up ke 2 wilayah, sebanyak 1045 orang personil termasuk yang dari Polres, namun sisanya tetap stand by call, artinya jika nanti terjadi sesuatu, personel yg lain juga akan diturunkan. Disamping nanti ada personel TNI yang juga back up pengamanan. TNI ada sekitar 1500 personil, jadi kalau dijumlahkan ada sekitar 2545 personil yang siap mengamankan Pilkada di dua daerah ini. ” ungkap Kabid Humas Polda Wahyu Tri Cahyono saat dihubungi Lintasgorontalo.com.
Aparat Kepolisian dalam pemilihan Kepala Daerah juga dimintakan Kapolda Untuk tetap bersikap netral. Bahkan Kapolda secara tegas manyampaikan akan memberi ultimatum kepada anggotanya.
“Dalam pilkada, Polri harus netral tidak memihak salah satu paslon. Siapapun dia kalau melanggar saya akan tindak tegas,” ujar Wahyu yang menirukan penyampaian Kapolda.
Wahyu Tri Cahyono menjelaskan, kenetralan Polri dalam pilkada adalah perintah tegas yang harus di taati. Netral artinya tidak terlibat dalam memenangkan salah satu paslon. Anggota Polri dilarang terlibat dalam politik praktis, jika ingin berpolitik praktis maka anggota tersebut terlebih dahulu harus mengundurkan diri dari anggota Polri.
Laporan : Najid Lasale/Hms Polda
Editor : Syahrir S.
Komentar