PROVINSI GORONTALO (LIGO) – Rapat Koordinasi Sergap (Serapan Gabah Petani) dan pengembangan jagung di Provinsi Gorontalo dihadiri Kepala BKP (Badan Ketahanan Pangan) Kementerian Pertanian RI, Anggota DPR RI dapil Gorontalo Fadel Mohammad, Asisten I Setda Provinsi DR. Anis Naki, DR. Ir. Fadel Mohammad anggota DPR RI, Danrem 131 Santiago, Wakapolda Gorontalo dan Dirjen Peternakan.
Dalam rapat koordinasi tersebut Kepala BKP (Badan Ketahanan Pangan) Kementerian Pertanian bapak DR. Ir. Agung Hendriadi M.Eng. menyampaikan bahwa delapan persen dari total produksi jagung di daerah akan diserap sebagai konstribusi daerah ke cadangan jagung pemerintah
“kita hitung sebetulnya adalah yang taktif delapan persen dari jumlah produksi, kita ketahui total produksi di Gorontalo satu tahun 1,5 juta ton, 8 persen yang menjadi kewajiban serap, kemudian dibagi dalam 12 bulan kemudian dibagi 30 hari jadi kira-kira dalam 1 harinya 120 ton serapan untuk cadangan jagung daerah kontribusi kepada cadangan jagung pemerintah” terang Agung Hendriadi.
Ditambahkanya bahwa dalam upaya memanfaatkan jagung nasional Kementan juga telah menjalin kerjasama dengan seluruh pengusaha pangan ternak.
“kita punya produksi 1,5 juta ton dalam satu tahun, itu pemanfaatannya secara nasional adalah untuk kebutuhan pakan peternakan kita. Oleh karena itu, telah saya paparkan Kementan telah menjalin kerja sama dengan gabungan pengusaha pangan ternak seluruh indonesia” ujar Agung Hendriadi.
Sergap sendiri merupakan strategi baru Kementerian Pertanian pada, terkait upaya pengendalian pasokan dan harga beras. Program diluncurkan bertujuan untuk memastikan petani tak dirugikan, sementara konsumen bisa mendapatkan beras dalam harga wajar.
Laporan: Novri Aditya
Editor: Arlan1
Komentar