Meski Pandemi Disebut Membaik, Pemerintah Waspadai Varian Baru Omicron

Jakarta – ligo.id – Pemerintah mewaspadai kemungkinan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 akibat munculnya varian siluman omicron.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah tetap memantau kemunculan varian baru Covid-19 yang berpotensi menimbulkan kenaikan jumlah kasus, meskipun kondisi pandemi di tanah air diklaim terus membaik.

“Satu hal yang kami lakukan monitoring adalah varian baru yang ada di dunia, karena kami mengamati bahwa lonjakan kasus itu terjadi kalau ada varian baru,” ungkap Menkes. Senin (9/5/2022).

“Beberapa negara yang kasusnya naik seperti Taiwan dan Amerika itu disebabkan oleh varian Omicron BA.2 yang juga sudah banyak di Indonesia,” tambah dia.

Kata Menkes, pemerintah juga terus mewaspadai munculnya varian baru siluman Omicron BA.4 dan BA.5 yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan.

Baca juga :  Kartini dan Saripa Rahman Hala: Perjuangan dengan Masa Berbeda

Kedua varian sub omicron ini, ujar Budi, telah menimbulkan kenaikan jumlah kasus meskipun tidak signifikan. Pihaknya bersama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan terus memonitor varian-varian baru ini.

Lebih jauh Budi menjelaskan, kenaikan kasus pasca libur lebaran kemungkinan besar akan terjadi. Berdasarkan pengalaman yang lalu, kata Budi, biasanya kenaikan kasus terjadi kurang lebih 30 hari pasca libur lebaran.

“Nah sekarang kita sudah tujuh hari sesudah hari raya. Jadi kami mengusulkan ke Bapak Presiden kalau kita tunggu dulu sekitar 20 sampai 25 hari kedepan untuk melihat apakah ada pola kenaikan yang sama seperti liburan lebaran dan liburan Natal dan Tahun Baru sebelumnya,” jelasnya. #cak/rd

Komentar