Maju Sebagai Calon Anggota DPD-RI, Ini Penjelasan Fadel Muhammad

LINTAS PEMILU (LIGO) – Anggota DPR RI Dapil Provinsi Gorontalo Fadel Muhammad hampir dipastikan tidak akan maju sebagai calon anggota DPR, karena pada pemilihan legislatif 2019 ini nampaknya politikus partai Golkar itu akan maju sebagai calon anggota DPD RI.

Ini terlihat di hari pertama pendaftaran calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Provinsi Gorontalo, Fadel Muhamad menjadi pendaftar ke- 3 yang menyerahkan berkas persyaratan sebagai calon anggota DPD di KPU Provinsi Gorontalo, Senin (09/07/2018).

Pukul 11.31 WITA Fadel Muhammad tiba di Kantor KPU Provinsi Gorontalo dengan mengenakan kemeja karawo biru lengan panjang dan di dampingi LO-nya. Fadel menjadi pendaftar calon DPD RI ke 3 pada hari ini, setelah A.D. Khaly pendaftar pertama dan Jamaludin Moowago pendaftar kedua.

Usai menyerahkan berkas persyaratan, Fadel Muhammad ungkapkan 3 alasan, tak gunakan ‘seragam’ Golkar untuk melanjutkan ke DPR RI dan malah memilih untuk calonkan diri sebagai Calon DPD dapil Gorontalo.

“Ada 3 pertimbangan saya memilih maju DPD RI. Yang pertama desakan dari masyarakat kepada saya agar saya tetap ada hubungan emosional dengan mereka. Hubungan emosional ini yang mereka sampaikan kepada saya untuk tidak putus. Yang kedua saya merasa bahwa saya ingin meneruskan pengabdian saya kepada masyarakat Gorontalo, selama hayat masih dikandung badan saya ingin berbuat bagi masyarakat Gorontalo. Yang ketiga, rakyat Gorontalo dan saya punya hubungan yang baik juga di tingkat nasional, setelah saya menerima gelar predikat guru besar di brawijaya untuk bidang pemerintahan daerah, teman-teman saya di brawijaya di Gajah mada meminta saya untuk masuk DPD, tujuannya untuk memperkuat DPD ini, menjadi strong becomeral yang merupakan sebuah konsep, sehingga DPD kuat,” ungkap Fadel.

Ditanyakan mengapa tak menggunakan Golkar dalam Pileg 2019, Fadel beralasan dirinya memberikan kesempatan kepada kader muda Partai Golkar untuk berkiprah.

“Saya ingin memberikan kesempatan kepada orang-orang muda. Saya juga ingin memberikan contoh kepada DPP Golkar supaya orang-orang sudah 60-65 tahun stop sudah. Di DPP Golkar itu banyak anak-anak muda yang bagus-bagus,” pungkasnya.

Laporan : Najid Lasale
Editor : Bayu Supratna

Komentar