Lewat Lukisan, Perupa Gorontalo sampaikan Kritik Sosial di Riden Baruadi Gallery

LIGO – KOTA GORONTALO  – Perupa Gorontalo Fandi Rais dan Pipin Idris pamerkan karya seni lukis dalam tajuk On Paper yang membandingkan antara Estetik Teknik Basah dan Teknik Kering yang dimulai sejak (21/11). Sejak 2016 Perupa Gorontalo terus pamerkan seni lukis yang merupakan agenda tahunan. Tahun ke-2 ini Perupa Gorontalo pamerkan seni lukisnya di Riden Baruadi Gallery, Kelurahan Limba B, Kota Selatan Kota Gorontalo.

Dalam pameran seni lukis Exhibiton On Paper, Fandi Rais memakai teknik basah cat air water colour dan Pipin Idris memakai teknik kering memakai Conte. Kekuatan Perbedaan teknik dan media menjadikan karya-karya yang ditampilkan memiliki nilai representasinya masing-masing yang dapat dinikmati oleh setiap audiens yang hadir dalam pameran.

Baca juga :  Ekonomi Kota Gorontalo Meningkat, Dampak Kunker Presiden Jokowi

Salah seorang pengunjung Melki Nonoa mahasiswa Ilmu Komunikasi semester satu Universitas Negeri Gorontalo (UNG), menyampaikan dirinya sangat senang melihat karya seni lukis yang dipamerkan sebab memiliki makna filosofi yang siapapun melihatnya akan menyadari begitu dalam makna yang tergambarkan dalam lukisan.

Salah Satu Karya Lukisan On Paper, Jao Adabu

“Saya sangat tertarik dengan lukisannya apalagi lukisan hitam putih yang judulnya Jao Adabu oleh Pipin idris yang menurut saya, apa yang digambarkan memang sedang terjadi dengan anak-anak jaman sekarang yang lebih dikenal dengan istilah kids zaman now,” Terang Melki.

Selain membandingkan lukisan hitam putih dan water colour, lukisan yang dipamerkan dalam Exhibitoin On Paper ini banyak mengandung kritikan. Panitia On paper Jamal Nur menyampaikan lukisan ini yang ditampilkan bukan hanya menampilkan perbedaan teknik dalam melukis tetapi kritikan yang coba disampaikan oleh pelukis kepada audiens.

Baca juga :  Kesuksesan Pileg dan Pilpres Harus Jadi Contoh pada Pelaksanaan Pilkada
Salah Satu Karya Lukisan On Paper, Wawahua

“Lukisan Wawahua ini mengkritik para politisi yang lebih banyak memperebutkan kursi kekuasaan,” Ujar Jamal Nur.

Lanjut ia menuturkan lukisan yang dipamerkan juga sudah mendapat tawaran pembeli namun tidak semua lukisan dijual, ada beberapa lukisan yang merupakan lukisan koleksi pribadi, harga jual lukisan dimulai dari harga lima ratus ribu rupiah sampai jutaan rupiah. Terangnya.

Laporan: Lasale Najid

Editor: Arlan

Foto : Novri Aditya Manangsang

Komentar