Kritik Kebijakan Pemerintah soal BBM, Berkat Laoli: Hentikan Penyiksaan Terhadap Rakyat

Medan – ligo.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Pdt Berkat Kurniawan Laoli mengkritik kebijakan pemerintah soal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan harga minyak goreng.

Pasalnya, kata Berkat Laoli, kebijakan yang diambil pemerintah pusat melalui Pertamina dalam mengantisipasi persoalan yang muncul sudah terlambat. Sehingga mengakibatkan kelangkaan BBM jenis Pertalite di lapangan.

Kritikan itu disampaikan Berkat Laoli saat dihubungi www.ligo.id, di sela – sela kunjungannya (Komisi A DPRD Sumut) di Kota Padang Provinsi Sumatera Barat, Kamis (21/04/2022).

“Contohnya saat di Pulau Nias, harga BBM jenis Pertalite bisa mencapai 12 ribu per liter di tingkat pengecer dan panjang antrian yang terjadi di setiap SPBU dan bahkan langka,” ujar Berkat Laoli.

Politisi Partai Nasdem inipun meminta Pemerintah (Pertamina) agar tidak buang badan atau bahkan menyalahkan regulasi dan masyarakat dalam hal menggunakan BBM secara boros.

“Masyarakat butuh solusi secepatnya bukan hanya konferensi pers dan sekedar himbauan,” pinta Berkat Laoli, yang merupakan anggota DPRD Sumut dapil Sumut VIII Kepulauan Nias itu.

Menurutnya, akibat kelalaian dan keterlambatan pemerintah dan Pertamina dalam mengurus “kelangkaan BBM” harga-harga sembako jadi melambung tinggi.

“Tak hanya BBM, minyak goreng juga begitu. Harga minyak goreng saat ini melampaui batas masyarakat kecil. Kasihan masyarakat kita. Apalagi saat ini masyarakat Indonesia sedang mempersiapkan diri menghadapi lebaran,” tuturnya.

Dia menyarankan, agar presiden Joko Widodo (Jokowi) mengevaluasi Dirut Pertamina dan jajaran yang tidak becus mengurus kelangkaan BBM ini.

“Pak Presiden (Jokowi) harus evaluasi bos BUMN PT Pertamina ini, atau bila perlu Dirutnya dicopot hingga jajarannya yang tidak becus kerja dalam mengurus kelangkaan BBM ini,” tandasnya.

“Sudah cukuplah masyarakat tersakiti dimasa pandemi Covid-19 ini. Jangan ditambah lagi beban, mereka sudah tersiksa dengan semua ini, hentikanlah penyiksaan masyarakat,” sambung Berkat Laoli mengakhiri.

Sebagai ulasan tambahan, bahwa Kebijakan pemerintah seperti diketahui, pemerintah resmi menyesuaikan harga Pertamax dengan menyesuaikan harga minyak dunia pada Jumat (01/04/2022). Harga BBM jenis Pertamax RON 92 menjadi Rp12.500 – Rp13.000 per liter, dari sebelumnya Rp 9.000 per liter.

Akibatnya, kenaikan harga Pertamax membuat konsumen beralih mengonsumsi Pertalite. Sehingga menyebabkan kelangkaan BBM jenis tersebut di sejumlah SPBU.

Begitupula dengan langkanya minyak goreng, pemerintah memutuskan untuk memberikan subsidi minyak goreng curah dan mengembalikan harga minyak goreng kemasan sesuai mekanisme pasar.

Banyak asumsi mengatakan kebijakan itu dinilai akan memberikan implikasi tersendiri. Sebab jika dirinci, pemerintah menetapkan tiga kebijakan untuk mengatasi kelangkaan pasokan dan tingginya harga minyak goreng di pasar.

Pertama, pemerintah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng curah Rp14.000. Kedua, pemerintah mengembalikan harga minyak goreng kemasan ke nilai keekonomian. Ketiga, pemerintah akan memberikan subsidi untuk minyak goreng curah yang berasal dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). #sdr/rd

Komentar