Kondom Dijual Bebas, Apa Dampaknya?

KOTA GORONTALO (LIGO) – Sex bebas di era milenial saat ini sudah menjadi hal yang biasa dikalangan pemuda yang bertugas sebagai penerus bangsa. Meskipun di Indonesia hubungan sex bebas dilarang keras oleh Pemerintah dan Agama, namun bukan berarti dalam implementasinya sex bebas tidak dilakukan. Namun sebaliknya hubungan sex bebas justru makin meraja lela dengan adanya tempat-tempat prostitusi pelacuran yang menjadikan lendir-lendir sebagai ajang bisnis yang mengatasnamakan kebutuhan.

Bukan hanya sex bebas, alat kontrasepsi kondom untuk mencegah kehamilan juga bebas diperjual belikan di minimarket. Dalam pantauan Lintas Gorontalo, di Kota Gorontalo kondom sangat mudah didapatkan di Minimarket, Alfamart salah satunya.

Kamis (07/12), salah seorang pegawai Alfamart menuturkan, setiap konsumen yang ingin membeli kondom kebanyakan pemuda dan tidak perlu untuk memperlihatkan Kartu Tanda Penduduk.

“Kalau beli kondom tidak perlu pake KTP, selama ini juga yang saya lia kebanyakan yang babeli itu pemuda, kalau remaja atau anak-anak SMP, SMA itu tidak ada,” Tutur pegawai Alfamart.

Wakil Ketua Komisi Penanggulangan Aids (KPA PERISAI), Novri Aditya Manangsang menuturkan untuk mencegah penularan virus HIV, kondom adalah alat yang diperlukan dalam mengurangi penyebar luasan virus HIV. “Kondom memiliki manfaat yang positif dalam penanggulangan HIV. Dijual bebasnya kondom bukan berarti melegalkan hubungan sex bebas. saat ini sudah banyak pemuda yang melakukan hubungan bebas, untuk itu dalam mengurangi penyebaran virus HIV, kondom perlu digunakan,” Tutur Aditya Manangsang.

Penjualan kondom bebas ini juga menyita perhatian Ketua Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), Fahrudin Salilama,S.IP yang melihat penjualan bebas kondom di Minimarket merupakan sesuatu yang positif bagi pasangan suami istri untuk menunda kehamilan. Namun hal itu menurut Fahrudin akan berdampak negatif apabila penjualan kondom di perjual belikan untuk remaja, atau siapapun yang belum menikah.

“Penjualan kondom di minimarket sah-sah saja selama dijual pada orang yang tepat yang ingin menunda kehamilan bagi pasangan suami istri,” Terang Fahrudin.

Ia juga berharap kepada pihak minimarket untuk meletakan kondom yang dijual, untuk tidak diletakan di dekat kasir, karena menurutnya akan ada anak-anak yang diajak orang tuanya ke minimarket akan melihat kondom itu, dan pasti suatu saat akan bertanya tentang apa yang dilihatnya.

“Kepada mini market saya berharap, kondom tidak diletakan di depan. Karena takutnya ada anak-anak kecil yang diajak orang tuanya akan melihat alat tersebut,”Pinta Fahrudin.

Laporan: Lasale Najid

Editor: Editor

Komentar