LINTAS KOMUNITAS (LIGO) – Budaya Gorontalo yang kian hari makin terkikis oleh budaya-budaya modern, membuat risau sejumlah pemuda Gorontalo. Seperti yang dilakukan sejumlah pemuda mengatas namakan Komunitas Budaya Gorontalo, mendeklarasikan diri untuk menjaga warisan budaya Gorontalo. Dengan lantang menyuarakan kembali rasa cinta akan budaya Gorontalo. Aksi ini dilakukan tepat di bawah Menara Pakaya Tower, Senin (19/03/2018).
“Tujuan kami deklrasikan diri ini adalah dengan harapan maysrakat dapat melihat masih ada Pemuda yang peduli terhadap Budaya Gorontalo. Yakni dengan membangkitkan kembali rasa, cinta dan simpati terhadap Budaya Gorontalo yang makin terkikis,” Tutur Korlap Tri Gunawan.
Dirinya menilai, perlu sebuah regulasi yang mengatur agar budaya Muatan Lokal Gorontalo dapat kembali menjadi bahan kurikulum pendidikan di Provinsi Gorontalo.
Selain itu, komunitas budaya ini menilai program pemerintah untuk mengenakan baju karawo dan upia karanji belum sepenuhnya terealisasi.
“Seperti Survey yang kami dapat itu, penggunaan baju karawo dan upia karanji itu hanya disekitaran Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo, tidak sampai pada daerah-daerah perbatasan Gorontalo,” Ungkapnya.
Tri Gunawan berharap. Kedepan semua masyarakat khususnya generasi muda bisa mengimplementasikan budaya Gorontalo di setiap harinya.