LINTAS PEMPROV (LIGO) – Kepala Pusat Penyuluhan Kementerian Pertanian DR. Ir. Siti Munifa dalam pertemuan Evaluasi Upaya Khusus (UPSUS) Padi, Jagung, Kedelai (Pajale) Oktober-Maret (OKTMAR) 2017-2018 dan penetapan target April-September, Kamis (08/03/2018) Di Grand Palace Convention Center, Kota Gorontalo menyampaikan bahwa Gorontalo adalah daerah pertanian potensial.
“Gorontalo merupakan daerah potensial dengan luas lahan pertanian sawah 32.749 hektar, ini yang akan kita dorong supaya nilai pendapatan petani dan produktifitas penghasilan petani meningkat”. terang Kepala Penyuluhan Kementerian Pertanian Siti Munifa.
Lanjut dirinya menjelaskan, Daerah Gorontalo adalah daerah potensial yang belum termanfaatkan secara maksimal.
“Upaya pemanfaatannya dengan cara petani yang panennya hanya satu kali menjadi 2 kali. Yang 2 kali menjadi 3 kali” jelasnya lagi.
Upaya penyuluh pertanian menjadi sangat penting dalam keberhasilan hasil produksi pertanian. Karenanya evaluasi ini dikatakannya untuk mengevaluasi kekurangan-kekurangan target pertanian.
Dirinya juga mengungkapkan, kurangnya produktivitas petani memanfaatkan lahan sawahnya karena Sumber Daya Manusia, masyarakat Gorontalo yang masih terpaku dengan paradigma tradisional.
“Dulu ketika kita pertama kali datang ke Gorontalo mengevaluasi, mempertanyakan kenapa tidak memanfaatkan lahan sawah, alasannya karena tidak dibolehkan oleh Panggoba Tokoh adat. Namun setelah kita mengundang Panggoba ternyata mereka juga ngikut kita, enggak masalah. Di Gorontalo kan katanya ada waktu-waktu yang tidak bisa digunakan untuk menanam, dan ini menurut Panggobanya tidak benar,” terangnya Lagi.
Sehingga Siti berharap peran penyuluh untuk mengubah paradigma masyarakat ini sangatlah penting demi mendorong produktivitas pertanian Gorontalo.
Laporan : Najid Lasale
Editor : Arlan
Komentar