Kata Marten Taha Soal Smart City Gorontalo: Optimalkan Pelayanan Publik

Kota Gorontalo – ligo.id – Tahapan realisasi gagasan Marten Taha dalam membangun kota Gorontalo dengan konsep Smart City yang berbasis Teknologi Informasi terus dilakukan meski ada kendala yang dihadapi.

Smart City, ungkap Marten tidak hanya untuk membangun infrastruktur teknologi informasi, namun untuk memenuhi kebutuhan pelayanan masyarakat melalui tata kelola pemerintahan yang efisien.

“Kota ini mampu untuk mengintegrasikan Teknologi Informasi Komunikasi( TIK) dalam tata kelola pemerintahan pembangunan dan pelayanan pada masyarakat,” kata Marten Taha dalam agenda percepatan Smart City dan pemanfaatan TIK di lingkungan Pemkot Gorontalo yang berkelanjutan.

“Dengan tujuan efisiensi dan pengoptimalan pelayanan publik dalam rangka mencapai peningkatan kesejahteraan masyarakat.” sambungnya. Jumat(2/7/2021)

Realisasinya pun dilakukan secara bertahap, sebab kata Marten, kota Gorontalo ada beberapa faktor yang menjadi kendala. Namun dirinya optimis dan masih terus berusaha mengejar kota lainnya yang sudah lebih dulu berkembang.

Baca juga :  Pengisian Jabatan di Pemprov Gorontalo Tidak Lagi Seleksi Terbuka  

“Untuk bisa mencapai suatu kondisi masyarakat kota yang smart, kondisi kota yang disebut smart city, kita masih jauh keadaannya dibandingkan dengan kota-kota lainnya yang sudah berkembang lebih dulu.” ungkapnya.

Meski begitu, beberapa tahapan yang sudah dilakukan pemkot Gorontalo untuk jadi Smart City telah membawa dampak yang signifikan terhadap pembangunan dan pelayanan masyarakat.

“Walaupun kita secara bertahap memenuhi apa yang menjadi kebutuhan dalam hal pencapaian Smart City kota Gorontalo ini, dan adapun beberapa dampak yang dirasakan terhadap adanya smart city tersebut.” jelasnya.

Menurutnya, penerapan IT adalah satu tuntutan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

Baca juga :  Apel Perdana Pasca Idulfitri, Penjagub Ingatkan ASN Segera Bekerja  

Beberapa faktor eksternal dan internal menjadi tantangan yang dihadapi pemkot untuk bisa mendorong adanya Smart City di kota Gorontalo.

“Pertama, dari sisi kita, internal perencanaan dan penganggaran tentunya ini membutuhkan anggaran. Sementara didalam berbagai regulasi, kita belum bisa mewujudkan suatu sistem penganggaran untuk mewujudkan kota yang punya sistem pemerintahan yang berbasis elektronik. Perencanaan dan penganggaran ini belum terintegrasi secara lebih sempurna.” jelasnya.

“Kedua, keterbatasannya kita berharap jika ada yang bisa membantu kita dalam menyusun peta jalan (roadmap) pencapaian spasific di kota Gorontalo, juga integrasi data, serta implementasi jaringan dan juga budaya masyarakat kita.” lanjutnya.

Disisi lain, Ia mengakui sampai saat ini belum terlalu banyak capaian karena fasilitas infrastruktur berbasis IT dan sarana prasarana penunjang masih sangat terbatas.

Baca juga :  Dirangkaikan dengan Gebyar Ketupat, Hardiknas ke-65 Resmi Dicanangkan

Pemkot sendiri berharap kedepan bisa melakukan peningkatan dan perbaikan serta perluasan kerjasama dengan berbagai lembaga yang ahli dibidangnya.

“Walaupun di seluruh 50 kelurahan kita sudah memasang 60 titik wifi yang ada di wilayah kota Gorontalo. Dan kita juga sudah memasang CCTV yang tersebar di 60 titik di area kota Gorontalo, dan dari semua kelurahan sudah tercapai. 92 % area kota sudah terjangkau jaringan 4G.” ungkapnya.

Wali Kota Gorontalo dua periode itu masih optimis dengan realisasi Smart City sebagai kepercayaan dan amanat yang harus dipertanggungjawabkan dalam mewujudkan Gorontalo bisa menjadi kota yang disebut Smart City. #vv/red

Komentar