Kampanye Dialogis Dihentikan Panwaslu, Tim Matahari Naik Pitam

LINTAS KOTA (LIGO) – Calon Walikota nomor urut 2, H. Marten Taha. SE., M.Ec. Dev. naik pitam ketika dirinya masih melakukan kampanye dialogis dengan masyarakat. Saat lakukan kampanye dialogis sore tadi, Rabu (21/02) Kelurahan Buladu. Kec. Kota Barat dan harus dihentikan oleh Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) karena dinilai waktu kampanye telah selesai pukul 17.00 WITA.

“Saran saya kepanwas, kalau ada kampanye yang tidak maso-maso diakal dan hanya menghujat orang dan lain sebagainya itu yang perlu diperhatikan. Panwas itu tugasnya bukan hanya mengatur waktu. Yang diatur itu semua. Semua pasal itu harus dijalankan,” tegas Marten Taha.
“Apakah Panwas berani menurunkan orang yang sedang kampanye yang tidak ada didaftar kampanye, yang tidak memiliki surat izin, itu yang harus diturunkan,” tegasnya lagi pada Panwas.

Sekretaris Pemenangan Tim Marten Taha dan Ryan Kono, Toto Bachtiar menuturkan bahwa waktu yang dimiliki oleh tim Matahari masih menunjukan 16.55 WITA.

“Waktu di Tim Panwas sudah menujukan pukul 17.00 WITA. Sementara waktu di kami masih menunjukkan 5 menit lagi baru berakhir,” tutur Bachtiar.

Sehingga dirinya berharap kedepan Panwas dapat menyesuaikan waktu kampanye dengan waktu tim kampanye.

Tim Matahari Yang Mempersoalkan Waktu Panwas
“Kami berharap kedepan Panwas sebelum pelaksanaan kampanye, itu disesuaikan waktu dengan waktu yang ada dikita. Mungkin saja kan settingan waktunya lebih awal,” harap Toto Bachtiar.

Yurnita Paputungan Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) yang memberikan kode waktu kampanye berakhir pada Tim Matahari menuturkan dirinya hanya mengikuti surat izin yang ada.

“Surat izinnya kan dari pukul 14.00 WITA sampai 17.00 WITA. Persoalan perbedaan waktu antara kami dan Tim Kampanye masih akan dibicarakan lagi,” tutur Yurnita Pauputungan.

Dirinya juga menuturkan, setelah waktu kampanye 17.00 WITA, acara kampanye ditutup. Namun perbedaan waktu yang terjadi dirinya menilai hal ini hanya miskomunikasi masalah waktu yang terjadi antara Panwas dan Tim Marten Taha-Ryan Kono.

Laporan: Najid Lasale

Editor: Arlan

Komentar