LINTAS PARIWISATA (LIGO) – Setelah kemarin, Rabu (08/08/2018) memberikan pembekalan tentang tata kelola destinasi pengelolaan homestay kepada sumber daya manusia kepariwisataan, Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo kembali melaksanakan pelatihan pemandu wisata tingkat Provinsi Gorontalo, Kamis (09/08/2018) di Grand Q Hotel, Kota Gorontalo. Kegiatan menghadirkan langsung Ketua Umum Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Sang Putu Subaya, SH. MH. sebagai pemateri.
Kadis Pariwisata Provinsi Gorontalo Dr. Ir. Nancy Lahay MP. saat diwawancarai awak media mengatakan, Pramuwisata atau yang lebih dikenal dengan nama pemandu wisata memiliki peran sangat penting dalam memajukan sektor pariwisata di daerah. Sehingganya setiap pemandu wisata diharapkan memiliki skill yang baik, terutama dalam penguasaan bahasa.
“Dari 20 juta target kunjungan wisatawan mancanegara, salah satu negara yang menjadi target adalah Cina. Oleh karena itu para pemandu wisata ini diharapkan tidak hanya menguasai bahasa Inggris saja, tetapi juga bahasa mandarin. Contoh di Manado, sampai dengan sekarang kunjungan wisatawan cina sudah berkisar 10 ribuan. Kadang-kadang mereka melakukan perjalanan juga ke Gorontalo, jadi kalau pemandu wisata tidak menguasai bahasa mandarin, otomatis kita sendiri yang akan bingung. Tapi Alhmadulillah kita di Provinsi Gorontalo melalui Dinas Pariwisata sudah pernah melakukan bimtek dasar bahasa mandarin, dan sekarang kami sudah membentuk kelompok komunikasi mandarin. Jadi semua yang ada dikelompok itu harus berbahasa mandarin,” kata Nancy Lahay.
Selain itu, ditanyai terkait target 10 destinasi dalam setahun, Kadis Pariwisata Nancy Lahay mengungkapkan, Pemerintah Provinsi Gorontalo mampu memenuhi target tersebut. Itu dikarenakan Gorontalo banyak memiliki potensi destinasi yang sampai saat ini belum terekspose.
“Target 10 destinasi wisata dalam setahun, itu memang sebuah kewajiban setiap daerah. Dan saya berpikir di Gorontalo kita cukup punya potensi, banyak yang belum kita kelola dan terekspose. Jadi untuk tahun 2018 ini insyaAllah kita bisa capai target 10 destinasi itu,” terang Nancy.
Sementara itu Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo Sofyan Pulo’o menambahkan, pihaknya akan mulai melakukan pemetaan destinasi wisata. Hal ini disampaikan Sofyan agar para wisatawan akan lebih mengetahui mana destinasi yang masih baru dan mana destinasi sudah dikelola secara maksimal oleh daerah.
“Untuk destinasi wisata ini, nanti kami akan mulai mempetakannya. Kenapa demikian..?Agar supaya para wisatawan tidak kecewa ketika datang ke lokasi wisata yang ternyata belum tersentuh oleh Pemerintah Daerah, baik itu Provinsi maupun Kabupaten/Kota,” tukas Sofyan.
“Kami akan petakan wisata ini menjadi 3 bagian. Pertama adalah potensi destinasi, nah ini yang nantinya kami akan lakukan pembenahan infrastruktur. Kemudian yang Kedua menjadi destinasi, ketika sudah ditahap ini otomatis wisata itu sudah terdaftar di Kementerian Pariwisata. Terus Ketiga menjadi destinasi industri. Yang kami upayakan saat ini adalah potensi destinasi yang akan dipromosikan secara besar-besaran. Jadi dengan begini wisatawan akan lebih paham mana lokasi wisata yang sudah bisa dikunjungi dan mana yang belum,” tambah Sofyan.
Sofyan juga berharap, dalam melakukan pengembangan potensi destinasi wisata, diperlukan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten/Kota dan organisasi kepariwisataan dengan Pemerintah Provinsi Gorontalo, agar apa yang diharapkan Gubernur Rusli Habibie dan Wakil Gubernur Idris Rahim tentang pariwisata mendunia bisa tercapai.
Dalam kegiatan pelatihan pemandu wisata se-Provinsi Gorontalo tersebut, juga dilakukan penyerahan majalah Himpunan Pramuwisata Indonesia dari Ketua Umum HPI Sang Putu Subaya kepada Kadis Pariwisata Nancy Lahay, kemudian kepada perwakilan Generasi Pesona Indonesia (GenPI) dan selanjutnya pengurus HPI Provinsi Gorontalo.
Laporan : Iyas
Editor : Bayu Supratna
Komentar