Kabupaten Gorontalo Jadi Daerah Percontohan Penanganan Perubahan Iklim

LINTAS KABGOR (LIGO) – Kabupaten Gorontalo merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki resiko terkena bencana. Ini terlihat sejak pada 2016, sudah ada sekitar 12 Kecamatan di Kabupaten Gorontalo terkena banjir yang terbilang cukup parah. Kabupaten Gorontalo juga saat ini sering terjadi perubahan iklim yang membuat curah hujan terus naik sehingga dapat menyebabkan banjir.

Permasalahan lingkungan inilah yang dipaparkan Prof.Nelson saat menjadi Invited Speaker (Narasumber) pada kegiatan 3rd International Conference of Transdisciplinary Research on Environmental Problem in South East Asia (TREPSEA) yang dilaksanakan di Hotel TC Damhil Universitas Negeri Gorontalo, Sabtu (11/08/2018).

Nelson menyampaikan dalam mengatasi permasalahan lingkungan di Kabupaten Gorontalo, ada 3 hal yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah yakni mengubah sistem, mencari masalah dan membuat kebijakan.

“Untuk menangani permasalahan lingkungan di Kabupaten Gorontalo, misalnya banjir kami pemerintah Kabupaten Gorontalo melakukan kerjasama dengan Negara jepang dalam membuat alat peta bencana, membuat pemantau sistem daerah aliran sungai (DAS) dan merancang berbagai hal untuk mengatasi banjir,”Ucap Nelson.

Lanjut Nelson mengakui salah satu masalah lingkungan di Kabupaten Gorontalo disebabkan berkurangnya pohon-pohon yang ditebang oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk dijadikan rangka atap dalam pembuatan rumah.

“Saat ini tidak boleh lagi atau mulai dikurangi membangun rumah dengan menggunakan kayu sebagai rangka atapnya,” ujar Nelson.

Melihat berbagai masalah lingkungan yang kerap dihadapi Pemerintah Kabupaten Gorontalo, Nelson Pomalingo terus melakukan perbaikan serta mencarikan solusinya dengan beberapa kali melakukan pembahasan soal lingkungan bersama Perguruan Tinggi di Indonesia

“Untuk membuat kebijakan dalam menangani berbagai masalah lngkungan yang dihadapi saat ini, kami Pemerintah Kabupaten Gorontalo selalu melakukan kajian bersama Perguruan Tinggi di Indonesia untuk mencari solusi penanganannya. Dalam menghadapi masalah ini kami juga sudah memasukannya dalam RPJMD dan 10 % APBD setiap tahun kita gunakan untuk mengatasi permasalahan lingkungan Kabupaten Gorontalo,” Terang Nelson.

Selain itu, dalam menangani masalah banjir, Bupati Nelson Pomalingo mewajibkan setiap Desa untuk membuat panen hujan (Ombungo) dan juga sarana olahraga seperti lapangan bola yang berfungsi sebagai daerah penyerapan air.

Bukan hanya itu, Bupati yang juga Ketua Partai Persatuan Pembangunan Provinsi Gorontalo ini mewajibkan setiap Desa membuat biofori dan pembuangan air, sehingga tidak terjadi banjir.

Sehingga melalui cara penanganan masalah lingkungan yang dilakukan oleh Bupati Nelson Pomalingo ini, menjadikan Kabuapaten Gorontalo sebagai salah satu daerah percontohan penanganan perubahan iklim di Indonesia.

Sebelumnya juga Bupati Nelson pernah menjadi pembicara dalan forum Internasional pada kegiatan Conference of the Parties ( COP) 22 di Maroko, Cop 23 Bonn Jerman dan Cop 24 di Polandia terkait masalah lingkungan. Hal ini membuktikan Kabupaten Gorontalo patut menjadi daerah percontohan tentang penanganan masalah iklim.

Laporan : Najid Lasale
Editor : Syahrir S.

Komentar