Ingin Selamatkan Adiknya, justru Kakak yang Tenggelam

LIGO.ID – Mencuci di pinggiran sungai, seorang remaja putri asal kelurahan Bugis, Kecamatan Dumbo Raya Kota Gorontalo tewas tenggelam.

Anak Kedua dari ibu Amna Usman (40) tersebut tenggelam saat mencoba mau berenang ke seberang Sungai Bone. Korban tersebut kata Kepala Basarnas Gorontalo berusaha menolong Adiknya yang tidak tahu berenang.

“Korban ini sebenarnya dua orang, namun adik korban bisa di selamatkan oleh sang kakak (korban),” terang Kepala Basarnas Gorontalo, Djefri.

Kejadiannya, Korban yang bernama Windi Jaruwadi (15) mencuci kain di pinggir Sungai Bone, setelah itu mandi bersama adik dan dua teman lainnya.

“Mereka mandi dan hendak berenang ke sebrang sungai, namun setelah di tengah sungai, salah satu dari temannya menarik korban lain dan sang adik melepaskan tangan, dan berenang ke pinggir sungai,” jelas Djefri kepada media ini.

“Dan setelah itu korban tidak muncul lagi ke permukaan,”  tambah Djefri.

Sementara itu menurut keterangan dari adik kandung korban, Naya (13) yang saat itu bersama korban mencuci kain dan mandi, bahwa dia dan kakaknya bersama dua teman lainnya awalnya sedang mencuci kain.

Setelah mencuci, dirinya dan kakak bersama 2 temannya itu mandi atau berenang di sungai tersebut.

Saat mandi di sungai tersebut, korban dan 3 lainnya hendak ke seberang Sungai Bone, namun di tengah sungai ke 4 remaja ini terpisah. Kemudian mereka saling menarik untuk saling menyelamatkan

“Pas berenang itu, kita sudah terpisah kemudian saling tarik menarik. Jadi saya tarik kakak, terus teman lainnya menarik saya dan karena sudah di tempat dalam sekali, tangan kakak terlepas,” ucap Naya yang menguraikan kejadian nahas itu.

Selain itu, menurut pengakuan Naya, Dirinya dan Windi Jaruwadi tidak tahu berenang dan yang tahu berenang hanya kedua temannya tersebut yakni Azril dan Aril.

“Saya yang sempat ba tolong kakak tapi so kadalam sekali,” ujar Naya.

Setelah mengetahui sang kakak tidak bisa di tolong dan sudah tenggelam, Naya bersama temannya berteriak minta tolong hingga warga yang tinggal di sekitar Sungai Bone datang untuk mencari korban.

“Pas saya so di pinggir sungai, so tidak ada ti kaka, saya so ba tariak minta tolong, baru dorang so banyak kamari,” ungkap Naya. (arl).

Komentar