Hebat!! Yorie Kumalasari, Effects Artist Dari Indonesia Di DreamWorks Animation

LINTAS INTERNASIONAL (LIGO) – Siapa sangka, dibalik suksesnya film-film animasi DreamWorks Animation, ada sosok perempuan Indonesia asal Surabaya, Yorie Kumalasari yang dipercaya untuk menjadi Effects Artist sejak bulan Februari 2018 lalu.

Seperti diketahui DreamWorks Animation yang berlokasi di Glendale, tak jauh dari kota Los Angeles di negara bagian California terkenal lewat produksi film-film animasinya yang selalu meledak di Box Office Amerika, antara lain Kung Fu Panda, How to Train Your Dragon, The Boss Baby, dan juga Trolls.

Dikutip dari VoaIndonesia, Yorie Kumalasari kepada Voa mengatakan saat ini dirinya tengah menggarap film terbaru dari dreamworks animation.

“Sekarang lagi ngerjain (film) How to Train Your Dragon yang ke-3,” ujar Yorie Kumalasari saat dihubungi oleh VOA Indonesia baru-baru ini.

Mengenai profesinya sebagai effects artist, Yorie bertugas ‘menghidupkan’ gambar-gambar seperti air, ledakan, api, asap, dan debu.

“Saya ambil Master di New York University, majornya Digital Imaging and Design. Di situ saya belajar 3D dan saya kira effects itu yang paling keren gitu bagian (dari) 3D. Jadi saya belajar untuk effects and akhirnya saya sekarang sudah mengerjakan banyak film-film di US,” papar Yorie yang adalah lulusan S1 jurusan sistem informasi dari Universitas Surabaya.

Hingga kini, Yorie sudah terlibat dalam penggarapan film-film Hollywood terkenal seperti Power Rangers, The Fate of the Furious, Hotel Artemis, masih banyak lagi.

Baca juga :  Kartini dan Saripa Rahman Hala: Perjuangan dengan Masa Berbeda

Bisa melihat namanya terpampang di bagian akhir film tentunya menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Yorie dan juga orang tuanya.

“Senang ya, karena saya itu waktu di Indonesia sering melihat film-film Hollywood. Papa (dan) Mama saya juga suka nonton bioskop. Jadi sekarang kalau lihat nama saya di credit kan jadi senang banget,” cerita perempuan kelahiran Riau tahun 1981 ini.

Sebelum bekerja di DreamWorks Animation, Yorie juga pernah bekerja di perusahaan the Mill di New York dan Los Angeles dimana ia banyak mengerjakan produksi iklan untuk televisi.

“Setelah itu saya mulai freelance di beberapa company dan di situ juga saya mengerjakan commercial, kadang film. Terus kemarin juga sempat kerja di Disney Animation, mengerjakan (film) Moana,” kata Yorie.

Perjalanan karirnya pun ia lalui dengan proses pembelajaran. Waktu pertama kali ia terjun ke dunia animasi ini, ia memulai profesinya sebagai seorang Generalist.

“Generalist itu maksudnya saya kerjanya mulai dari animator. Saya juga buat modeling, rigging, jadi semuanya kecuali effects,” jelas Yorie.

Yorie Kumalasari, Effects Artists di DreamWorks Animation Studio, California (Dok: Yorie Kumalasari/VoAindonesia.com)

Dalam dunia digital, modeling adalah pembuatan model sebuah obyek dalam bentuk 3D di komputer. Sedangkan rigging adalah pembuatan struktur tulang pada obyek.
Profesi Yorie sebagai effects artist ini memang cukup menantang dan masih rawan ditekuni perempuan di industri animasi.

“Biasanya yang ngerjain laki-laki semua ya. Jadi lihatnya kalau cewek, ‘oh, pasti enggak bisa itu, soalnya terlalu teknis,’” kata Yorie yang sudah berdomisili di Amerika Serikat sejak tahun 2005.

Terbukti di proyek film How to Train Your Dragon: the Hidden World yang tengah ia kerjakan kali ini ada sekitar 40 effects artist yang terlibat. Namun, hanya empat diantaranya yang perempuan, termasuk dirinya. Rencananya film How to Train Your Dragon: the Hidden World ini akan dirilis Februari 2019 mendatang.

Baca juga :  Kartini dan Saripa Rahman Hala: Perjuangan dengan Masa Berbeda

Bukan hanya Yori, Suaminya juga diketahui berkerja ditempat yang sama berprofesi sebagai animator di Walt Disney Animation Studio.

“Jadi kayak family legacy sekarang,” kata Yori sambil bercanda.

Laporan: VoAIndonesia/Elias
Editor: Najid Lasale

Komentar