LINTAS KABGOR (LIGO) – Limboto Shopping Centre yang dilalap sijago merah jum’at (02/03/2018) Pukul 22.30 Wita, kini menyisahkan duka bagi ratusan pelapak dagangan yang menggantungkan hidupnya disana.
Beberapa pemilik lapak nampak sibuk mencari sisa-sisa dagangnya barangkali masih bisa di ambil. Juga ada pula beberapa orang tertidur diselasar pasar, setelah lelah berusaha memadamkan api yang hanguskan lapak dagangan mereka.
Tak jarang masyarat yang datang berusaha mengabadikan potret yang amat menyedihkan itu di smartphonenya.
Salah satu korban yang lapak jualannya di lalap api hanya bisa pasrah. Hasyim Gani, hanya bisa pasrah, diwajahnya tampak kesedihan yang mendalam.
Toko Eji, demikian nama toko milik Hasyim Gani yang menjual sepatu, sandal dan tas sekolah. Setiap hari dirinya bisa meraup keuntungan hingga jutaan rupiah.
“Setiap hari, kalau banyak yang beli saya bisa dapat hingga jutaan rupiah,” Terangnya.
Namun Hari ini, Sabtu (03/03/2018) untung tak bisa diraup, rugi tak bisa ditolak. Bau hangus masih tercium disana, tatkala pihak Lintasgorontalo.com datang ke lapak dagangannya.
Didepan lapak dagangannya, puluhan orang berkumpul menyaksikan Hasyim Gani dengan beberapa pegawainya mengumpulkan sepatu yang masih bisa dijual. Tak jarang, sepatu yang masih digunakan ia berikan Cuma-Cuma kepada anak kecil yang berdiri didepan lapaknya.
Akibat kebakaran tersebut, Hasyim Gani merasakan kerugian hingga ratusan juta.
“Kurang lebih seratus juta,kerugian yang saya alami,” Terangnya dengan wajah yang sedih.
Didepan pintu lapaknya yang masih berdirih kokoh, tersedia sebungkus nasi yang disediakan Eci Gani, untuk ayahnya. Namun makanan itu, disentuhpun tidak.
Kini dirinya hanya bisa berharap kepada pemerintah Kabupaten Gorontalo, untuk membangun kembali shopping center, sehingga dirinya bersama ratusan pedagang lainnya bisa kembali berjualan.
Meskipun alami kerugian ratusan juta, Hasyim Gani belum patah semangat untuk terus mencari rezeki yang telah Tuhan siapkan bagi umat manusia yang mau berikhtiar mencarinya.
Laporan: Najid Lasale
Editor: Arlan
Komentar