HAN Bonebolango, Bupati Hamim : Orang Tua Harus Perhatikan Usia Keemasan Anak

LINTAS BONEBOL (LIGO) – Bupati Kabupaten Bone Bolango Hamim Pou mengingatkan kepada para orang tua agar memperhatikan terus usai keemasan anak (golden ages). Menurutnya, pada usia keemasan anak 1-5 tahun, anak-anak mengalami proses perkembangan intelegensi yang paling tinggi. Usia keemasan adalah modal yang tak bernilai harganya untuk tumbuh kembang otak anak-anak kita, anak-anak bangsa.

”Jadi perkembangan otak anak-anak kita suatu saat nanti, itu sangat ditentukan oleh perkembangan usia emas ini. Olehnya itu, kita harus memperhatikan terus usia keemasan anak-anak kita tersebut,” ujar Bupati Hamim Pou saat diwawancarai awak media pada peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tingkat Kabupaten Bonebol tahun 2018, di Aula BPU Kecamatan Kabila, Rabu (18/7).

Bupati mengatakan, dalam usia keemasan ini, para orang tua perlu memberi gizi yang cukup kepada anak-anak. Anak-anak harus diberi minum susu dan makanan-makanan yang baik supaya otaknya berkembang dengan baik. Dengan demikian, mereka bisa berpikir dengan baik dan menjadi anak-anak cerdas.

”Tidak saja cerdas secara intelektual tapi juga cerdas secara spiritual,” kata Hamim Pou.

Sementara itu, Kasubdit Program dan Evaluasi Ditjen PAUD dan Dikmas, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Warisno saat diwawancarai disela menghadiri peringatan HAN di Bonebol mengatakan, HAN merupakan suatu momentum untuk mengingatkan bahwa kita dituntut untuk memenuhi tanggungjawab moral untuk menyiapkan anak-anak menjadi generasi yang siap dan memiliki karakter kuat.

Baca juga :  Bupati Terima Audiensi PD Al Washliyah Kabupaten Asahan

Selain itu, memiliki keterampilan, memiliki sifat pembelajaran hayat, inovatif dan juga memiliki wawasan global untuk menyongsong tantangan kehidupan di abad 21. Hanya dengan itu, anak-anak kita akan mampu melakukan persaingan secara global dengan kemajuan teknologi yang demikian pesat. Menurutnya, tanggungjawab anak bukan hanya sekolah, tapi juga orang tua dan masyarakat.

”Ada tiga pilar penyangga kesuksesan pendidikan, yaitu keluarga, satuan pendidikan dan masyarakat,” ujar Warisno.

Laporan : Mirnawaty Ahaya/Hms Kadir
Editor : Bayu Supratna

Komentar