Gugus Tugas Covid-19: Di Pilkada Serentak Harus Patuhi Protokol Kesehatan

LIGO.ID – Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Letnan Jenderal Doni Monardo meminta pelaksanaan Pilkada pada 9 Desember mendatang, semua pihak wajib mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

KPU RI sudah menyatakan Pilkada serentak di 270 daerah tetap akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020, meski wabah virus corona di Indonesia masih belum menurun apalagi lenyap.

Rapat kerja secara virtual dengan Komisi II DPR RI, Kamis (11/6), Ketua GTPP Covid-19 Letnan Jenderal Doni Monardo memperingatkan, wabah Covid-19 di Indonesia masih berlangsung dan tidak ada yang bisa memastikan kapan penyebaran virus tersebut akan berakhir. Rapat kerja yang lebih menitikberatkan pada masalah anggaran ini juga menghadirkan Menteri Keuangan, Sri Mulyani.

Dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah nanti, Doni Monardo menegaskan semua pihak harus mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Dia menambahkan tidak boleh ada pertemuan dalam skala besar. Kalau memang terpaksa digelar pertemuan terbatas, mesti ada pengawasan secara ketat terhadap pelaksanaan protokol Covid-19.

Doni Monardo menuturkan, kondisi penyebaran Covid-19 di 270 daerah yang akan menggelar pemilihan kepala daerah bersifat dinamis, bergantung pada kesiapan daerah.

“Bisa saja daerah yang tadinya tidak terdampak Covid-19, namun menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah berubah menjadi daerah berisiko rendah. Atau daerah yang tadinya beresiko rendah dapat berubah menjadi daerah beresiko sedang atau bahkan berisko tinggi.” kata Doni.

Doni Monardo membagi kategori wilayah penyebaran Covid-19 ke dalam empat jenis, yakni daerah berisiko tinggi terjangkit Covid-19, berisiko sedang, berisiko rendah, dan daerah yang belum terinfeksi Covid-19.

“Daerah yang akan mengikuti pilkada serentak untuk kabupaten kota sebanya 261 kabupaten/kota, 43 tidak terdampak (Covid-19), kemudian 72 risiko ringan, 99 risiko sedang, dan 40 berisiko tinggi,” kata Doni Monardo. (red)

Komentar