LINTAS EKONOMI (LIGO) – Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Provinsi Gorontalo melaksanakan Rapat Koordinasi Pengawasan dan Penghargaan Koperasi Berprestasi yang dihadiri Kepala Dinas Koperasi Kabupaten/Kota se-Provinsi Gorontalo, di New Rahmat Hotel, Kota Gorontalo, Kamis (12/07/2018).
Selain Kepala Dinas, Rakor juga dihadiri Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Provinsi Gorontalo, Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kabupaten/Kota dan gerakan koperasi.
Kepala Seksi Pengawas Koperasi, Bidang Koperasi, Diskumperindag Triyono S.TP, MM. Menjelaskan, rapat koordinasi pengawasan koperasi berprestasi yang dilaksanakan merupakan salah satu bentuk dari pada kepedulian Gubernur Gorontalo Rusli Habibie tentang ekonomi kerakyatan.
“Jadi ini adalah salah satu bentuk kepedulian Gubernur Gorontalo Rusli Habibie terhadap peningkatan ekonomi kerakyatan, dimana salah satu ekonomi kerakyatan ialah pemberdayaan koperasi, dan salah satu pemberdayaan koperasi adalah penilaian koperasi sehat dan berprestasi, dalam bentuk sehat dan berprestasi memang ada kriteria penilaianya. Jadi salah satu yang dinilai adalah rapat anggota tahunan,” terang Triyono.n
“Proses penilain koperasi sehat dan berprestasi, itu dinilai langsung Dinas Koperasi Kabupaten/Kota yang ketika ada penilaian dari tingkat Nasional, data itu dapat dimasukan melalui Dinas Koperasi Provinsi Gorontalo,” tambah Triyono.
Dalam rapat tersebut, dikatakan Triyono juga membahas persoalan koperasi yang saat ini memiliki banyak masalah, seperti tidak aktif dalam melaksanakan rapat anggota tahunan (RAT), memiliki kantor tapi tidak ada pengurusnya dan lain sebagainya.
“Tadi di rapat juga membahas soal koperasi yang sekarang ada kantor tapi tidak ada papan namanya, sekretaris koperasi ada tapi malah ketuanya yang tidak ada,” ujar Triyono.
Maka dalam menyikapi persoalan koperasi seperti itu, pihkanya akan mengusulkan ke Dinas Koperasi untuk melakukan pendidikan dan pelatihan bagi pembina Koperasi.
“Saya usulkan itu, semoga bisa terterima. Jadi di 2019 kami rencanakan melakukan pelatihan dan pendidikan bagi SDM koperasi dalam hal para pembina. Selama ini kan yang diberikan pelatihan dan pendidikan adalah mereka anggota, pengawas dan pengurus, tapi di tahun depan kita akan coba rubah,” tukasnya.
Diakui Triyono, pemberian pelatihan dan pendidikan bagi para pembina koperasi sangat penting. Karena penentu arah koperasi berkembang adalah para pembina.
“Ini memang belum pernah dilakukan, dan mungkin pertama kali. Semoga diterima dan kita bisa lakukan secepatnya,” tutup Triyono.
Laporan : Najid Lasale
Editor : Syahrir S.
Komentar