POHUWATO (LIGO) – Masyarakat Desa Tahele, Kec. Popayato Timur Kab. Pohuwato kembali kembangkan anyaman rotan menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomi. Selasa(05/02).
Masyarakat Desa Tahele yang awalnya berprofesi sebagai pencari rotan di hutan, kini mengembangkan sendiri rotannya untuk menjadi barang jadi yang bernilai jual, seperti Tudung Saji, Sisiru dan lain-lain.
Utam merupakan salah satu masyarakat didesanya yang pertama kali berfikir untuk mengembangkan rotan menjadi barang yang berdaya guna dan memiliki nilai jual.
“Saya ini bo pencari rotan, baru saya ada bekeng tudung saji untuk mo pake dirumah, tidak tau so ada yang mulai ba pesan, depe harga itu rata-rata 25 ribu. Ada juga sasapu Gomutu bo 10 ribu satu.”terang Utam.
Kini Utam bersama ke 6 teman pengrajinnya sudah mendapatkan perhatian dari Pemerintah Desa Tahele, dan telah menyiapkan anggaran untuk mengembangkan usaha kerajinan tangan milik mereka yang tergabung dalam Kelompok Pemberdayaan Desa.
Sementara itu, Kepala Desa Tahele Ismail Pantuna S.Sos menuturkan, Pemerintah Desa telah menyiapkan anggaran untuk mengembangkan usaha anyaman rotan.
“Kami telah menyiapkan anggaran untuk menunjang kelompok ini. Sehingganya dengan anggaran yang telah disiapkan tersebut, usaha mereka dapat bertambah Produktifitasnya,”tutur Kades Tahele.
Dengan mengembangkan anyaman rotan ini, Kades Tahele berharap bisa memberikan manfaat lebih terhadap rotan bila dibandingkan dengan pekerjaan mereka yang hanya sebagai pencari rotan.
Pemerintah Desa Tahele juga akan memfasilitasi kelompok anyaman rotan ini dalam memasarkan kerajinannya, melalui sosial media.
Laporan: Najid Lasale
Editor: Arlan
Komentar