LINTAS KABGOR (LIGO) – Hindari paham Radikalisme di Perguruan Tinggi, Bupati Nelson Pomalingo minta mahasiswa agar bersatu dan banyak melakukan kajian-kajian untuk menangkal masuknya paham radikal dikalangan mahasiswa.
“Mahasiwa perlu kajian kajian analisis, dikarenakan kampus itu lambang ilmu, kebenaran, tempat berdiskusi dan kebaikan, kalau hal itu dilakukan maka paham radikal akan sulit masuk mempengaruhi mahasiswa,” kata Nelson.
Hal ini disampaikan Nelson dalam Dialog Dan Ngopi Bareng dengan topik Reposisi Peran Menangkal Radikalisme bersama Wakil Rektor I UNG Prof. Mahludin Baruwadi, Bupati Bone Bolango Hamim Pou, Walikota Gorontalo Marten Taha dan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam. Ahad (30/9), disalah satu warkop yang ada di Kota Gorontalo.
Bagi Nelson, paham Radikalisme tidak hanya di defenisikan sebagai kekerasan semata, melainkan radikalisme juga dapat melalui internet (cyber crime).
“Radikalisme bukan hanya kekerasan tapi juga melalu ITE yang hari ini sangat luar biasa melakukan teror-teror dan menyebar keseluruh dunia. ,” kata Nelson lagi.
Di Era Milenial ini, Nelson berharap mahasiswa lebih giat dalam menjalani pendidikannya. Sebagai tugas mahasiswa hari ini adalah belajar dan tidak lagi berkorban seperti mahasiswa dimasa lalu.
“Mahasiswa di Zaman Milenial ini, tidak lagi merasakan pengorbanan-perngorbanan seperti mahasiswa di masa lalu. Sehingganya tugas kita adalah belajar dan terus mendorong sumber daya manusia. Kalau kita pendidikan ini terus kita dorong, maka paham Radikal manapun yang akan masuk, itu tidak bisa,” terang Nelson
Laporan: Agung Julianto
Editor: Najid Lasale
Komentar