Bicara Soal E-RAT, Arifin Suaib: Koperasi Harus Adaptif Dengan Teknologi

LINTAS EKONOMI (LIGO) – Setelah sukses dengan Rapat Anggota Tahunan berbasis Online Tahun Buku 2017 yang di laksanakan pada tahun 2018, Koperasi KPRI Ekaprasetya kembali melakukan sistem tersebut. Namun untuk RAT Tahun Buku 2018 yang dilaksanakan tahun 2019 ini, sistemnya dilakukan secara full.

“RAT Ekaprasetya sudah Online sejak Tahun Buku 2016, meski sistemnya memang baru diperkenalkan. Di Tahun Buku 2017 itu, aplikasinya kita Upgrade, kemudian dilakukan secara Pararel. Pararel itu seperti perhitungan kehadiran Anggota pada RAT Online dihitung dan kehadiran Offline juga kita hitung, jadi dua-duanya kita masih hitung. Untuk Tahun Buku 2018 yang kita laksanakan di tahun 2019 ini sistemnya sudah full. Memang masih Pararel tapi Porsinya kami sudah Online kan. Jadi kehadiran Anggota dalam puncak RAT itu yang dihitung hanyalah Mereka yang masuk dalam aplikasi yang sudah disediakan oleh pihak Koperasi. Jadi RAT Online Koperasi Ekaprasetya ini bisa dibilang sudah 3 tahun berturut-turut,” terang Ketua Koperasi Ekaprasetya Kabupaten Gorontalo Arifin Suaib, SE., ME. saat ditemui lintasgorontalo.com diruang kerjanya, Selasa (26/3/2019).

Arifin mengatakan, RAT Online selain mempermudah Koperasi melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT) tapi juga mengajak kembali keterlibatan Anggota untuk berpartisipasi dalam RAT.

“RAT Online adalah solusi bagi permasalahan internal Koperasi, khususnya kehadiran para Anggota. Apalagi Anggota kita sekarang itu sekitar 1.420 Orang. Jadi harus ada langkah seperti ini,” pungkas Alumni Magister Ekonomi Universitas Indonesia (UI) ini.

Meski begitu, Arifin mengaku hal ini tidak lepas dari berbagai macam persoalan, seperti penggunaan Aplikasi belum maksimal oleh Anggota ataupun hal teknis lainnya. Namun Airifin mengaku semua kendala akan terselesaikan, karena Koperasi Ekaprasetya memiliki tekad yang kuat untuk menjadikan Koperasi Pegawai ini lebih modern.

“Kalau bilang hambatan itu senantiasa ada. Tapi sebenarnya ini adalah upaya bersama untuk mengadaptasi Teknologi. Jadi klarifikasinya kami ini kan sudah bukan Kaum Milenial, kami ini bisa dibilang sebagai Senior Netizen. Kami sedang berusaha untuk menggalang semua Anggota Koperasi mengarah dan menjadi Digital Imigran. Bisa dibilang adalah orang-orang yang Migrasi ke Dunia Digital, itu suatu upaya. Jadi jangan sampai ketinggalan,” jelas Arifin Suaib.

Lebih lanjut, saat ditanyai soal Visi kedepan Koperasi Ekaprasetya, Arifin yang saat ini juga menjabat sebagai Sekretaris Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Provinsi Gorontalo mengungkapkan bahwa Visi Koperasi Ekaprasetya sekarang adalah Ideal, Besar dan Modern atau disingkat dengan IBM. Namun dirinya mengaku Koperasi yang telah mendapatkan prestasi sebagai Koperasi terbaik ditingkat Nasional ini akan menjadi lebih dari saat ini.

“Kami mendorong Koperasi Ekaprasetya menjadi pionir menuju implementasi Sistem Digital pada Koperasi. Ini karena banyak Koperasi yang abai dengan Sistem Online, karena mereka pikir tidak ada gunanya, toh dengan Sistem Konvensional Koperasinya jalan, bahkan bisa RAT di awal waktu. Tapi ini yang harus kita rubah pemikiran seperti ini,” ungkap Arifin Suaib.

Terakhir dalam wawancara tersebut, Arifin Suaib berharap Sistem Online dalam Perkoperasian dapat di terapkan oleh semua Koperasi di Provinsi Gorontalo. Menurutnya, Koperasi adalah Soko Guru ekonomi yang tidak seharusnya tertinggal dengan perkembangan zaman.

“Mulailah untuk menjadikan Koperasi kita adalah sebuah wadah yang harus kita besarkan. Mari menjadi Koperasi yang adaptif terhadap semua perkembangan teknologi, khususnya Teknologi Informasi,” tutup Arifin.

Laporan : Yysirab
Editor : Bayu Supratna

Komentar